Bravo 13
BUMDes Sumber Purnama Jadi Motor Ekonomi, Loh Sumber Ditetapkan Sebagai Desa Mandiri oleh KemendesDesa Loh Sumber kini resmi berstatus Desa Mandiri. Kuncinya: reaktivasi BUMDes, inovasi warga, dan sinergi semua pihak dalam pembangunan desa.
Oleh Handoko2025-03-31 23:15:00
BUMDes Sumber Purnama Jadi Motor Ekonomi, Loh Sumber Ditetapkan Sebagai Desa Mandiri oleh Kemendes
Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, menunjukkan trofi penghargaan atas capaian desa mandiri di ruang kerjanya, Kecamatan Loa Kulu, Kukar. (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Loa Kulu - Pagi itu, Kepala Desa Loh Sumber, Sukirno, duduk di meja kerjanya sambil memperlihatkan sebuah trofi kehormatan. Di balik benda itu, tersimpan cerita panjang tentang kerja keras, kolaborasi, dan semangat warga yang tak pernah padam. Trofi tersebut menandai sebuah capaian penting: Desa Loh Sumber kini resmi berstatus sebagai Desa Mandiri.

Predikat ini bukanlah capaian biasa. Di Kabupaten Kutai Kartanegara, Desa Mandiri adalah level tertinggi dalam klasifikasi pembangunan desa yang ditetapkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Sebuah pengakuan atas kemajuan dalam aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan yang diperjuangkan bertahun-tahun.

“Status ini hasil dari gotong royong seluruh elemen desa. Dari kelompok tani, ibu-ibu UMKM, pemuda, hingga lembaga mitra. Sinergi adalah kuncinya,” kata Sukirno saat ditemui di kantornya.

Salah satu tonggak perubahan terbesar di desa ini adalah kebangkitan kembali BUMDes “Sumber Purnama”. Selama beberapa tahun, BUMDes ini sempat mati suri, tak memberi dampak signifikan. Namun dalam tiga tahun terakhir, berkat pembenahan manajemen dan dukungan penuh dari Pemdes, unit usaha desa ini bangkit dan menjadi lokomotif penggerak ekonomi warga.

Kini BUMDes Sumber Purnama menjalankan berbagai usaha, mulai dari jasa penggilingan padi, penyediaan pupuk dan alat pertanian, hingga penjualan hasil panen petani. Beberapa unit bahkan telah memberi pemasukan rutin bagi kas desa dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

“Dulu, banyak petani kesulitan menjual hasil panen. Sekarang, BUMDes hadir sebagai mitra mereka. Kami bantu dari akses permodalan sampai distribusi,” jelas Sukirno.

Tak hanya ekonomi, sektor pertanian pun mendapat sentuhan inovasi. Pemdes secara rutin menyelenggarakan pelatihan adaptasi pertanian berkelanjutan, memperkenalkan konsep ramah lingkungan, pupuk organik, hingga pemasaran digital. Inovasi ini berhasil meningkatkan hasil panen sekaligus daya saing produk pertanian desa di pasar luar Kukar.

Langkah penting lain adalah diversifikasi hasil tani menjadi produk olahan, seperti kedelai menjadi tempe, dan tempe menjadi keripik tempe—yang kini mulai dikenal di pasar nasional. Gerakan ini tak hanya meningkatkan nilai tambah ekonomi, tetapi juga menciptakan kebanggaan lokal.

Penilaian Kemendes PDTT mencakup indikator layanan dasar, kemandirian ekonomi, dan partisipasi sosial. Di Loh Sumber, ketiga aspek itu menunjukkan peningkatan signifikan. Listrik, air bersih, pendidikan, dan layanan kesehatan kini lebih merata. Di sisi lain, partisipasi masyarakat dalam musyawarah, kegiatan sosial, dan inisiatif pembangunan terus meningkat.

“Dulu kami fokus benahi infrastruktur. Sekarang masuk fase penguatan SDM dan digitalisasi layanan publik,” tambah Sukirno.

Meski bangga atas capaian tersebut, Sukirno menegaskan bahwa status Desa Mandiri bukanlah garis akhir, melainkan titik awal dari babak baru. Ia berkomitmen menjadikan Loh Sumber sebagai desa percontohan, baik dalam hal inovasi pertanian, tata kelola BUMDes, maupun pemerintahan desa berbasis teknologi.

“Kami ingin jadi contoh bahwa desa bisa tumbuh dari bawah, dengan modal semangat kolektif dan keberanian berinovasi,” pungkasnya.

Dengan semangat gotong royong yang terus menyala dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, Desa Loh Sumber hari ini berdiri tegak—bukan lagi sebagai objek pembangunan, melainkan sebagai pelaku utama dalam membawa perubahan dari akar rumput. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait