Bravo 13
Produk Olahan Buah Naga Tani Harapan Siap Masuk Toko Oleh-oleh SamarindaDesa Tani Harapan olah buah naga jadi sirup dan keripik. Produk lokal ini didorong tembus pasar regional dengan dukungan UMKM dan Pemkab Kukar.
Oleh Handoko2025-03-28 19:37:00
Produk Olahan Buah Naga Tani Harapan Siap Masuk Toko Oleh-oleh Samarinda
Deretan pohon buah naga di Desa Tani Harapan yang menjadi basis produksi buah segar dan bahan baku untuk UMKM olahan lokal. (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Loa Janan - Deretan pohon buah naga yang berjajar rapi di lahan pertanian Desa Tani Harapan, Kecamatan Loa Janan, bukan lagi hanya menyimpan harapan akan hasil panen yang melimpah. Lebih dari itu, desa ini sedang bergerak menuju transformasi ekonomi: dari sekadar pemasok buah segar menjadi pusat inovasi produk olahan.

“Potensi buah naga di desa kami sangat besar. Tapi kami sadar, jika hanya menjual dalam bentuk segar, nilai tambahnya terbatas,” ujar Kepala Desa Tani Harapan, Mail, Jumat (28/3/2025). “Itulah kenapa kami dorong warga, khususnya pelaku UMKM, untuk mulai mengolahnya.”

Kini, sirup, keripik, hingga minuman berbasis buah naga mulai diproduksi oleh kelompok-kelompok usaha kecil di desa. Warnanya menarik, rasanya khas, dan tampilannya sudah layak bersaing di pasar oleh-oleh lokal Tenggarong dan Samarinda. Sebagian produk bahkan sudah mencantumkan label halal dan P-IRT.

Mail menyebut, peran UMKM sangat krusial dalam menjawab tantangan diversifikasi produk pertanian. “Kami ingin petani tak hanya mengandalkan hasil panen, tapi juga punya penghasilan tambahan dari pengolahan.”

Langkah ini juga membuka pintu ekonomi baru. Para ibu rumah tangga kini ikut ambil bagian dalam proses produksi, mulai dari pemilahan buah, pembuatan sirup, hingga pengemasan. Anak-anak muda dilibatkan dalam desain kemasan dan promosi digital melalui media sosial.

Keseriusan desa ini pun mendapat dukungan penuh dari Dinas Koperasi dan UMKM Kukar. Pemerintah kabupaten turut menghadirkan pelatihan teknis dan pendampingan usaha—dari teknik produksi higienis, manajemen usaha, hingga akses pasar berbasis digital.

“Dinas UMKM membekali warga kami dengan keterampilan baru, mulai dari legalitas usaha, pengemasan menarik, sampai strategi pemasaran. Ini menjadi bekal penting agar produk desa bisa naik kelas,” tambah Mail.

Dengan pelatihan ini, pelaku UMKM mulai memahami pentingnya standar kualitas, pengemasan profesional, dan strategi branding produk. Targetnya jelas: produk Desa Tani Harapan bisa bersaing tidak hanya di pasar lokal, tapi juga di tingkat regional dan nasional.

Mail menegaskan, visi desa tak sekadar sukses menjual produk, tapi membentuk ekosistem pertanian terpadu berbasis inovasi. “Kalau masyarakat terus berinovasi dan menjaga kualitas, saya yakin kita bisa jadi sentra buah naga di Kukar, bahkan di Kalimantan Timur.”

Melalui pengembangan olahan buah naga, Desa Tani Harapan perlahan menunjukkan wajah baru pembangunan desa—mandiri, kreatif, dan berkelanjutan. Ini bukan lagi tentang komoditas semata, tapi tentang keberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal yang dikelola bersama. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait