Bravo 13
Batu Padas Jadi Komoditas Baru, BUMDes Makmur Raya Kembangkan Unit Usaha Tambang DesaBUMDes Loa Raya buka unit usaha batu padas eks tambang. Potensi baru ini ditargetkan tingkatkan PADes dan libatkan warga sebagai pelaku usaha.
Oleh Handoko2025-03-27 19:35:00
Batu Padas Jadi Komoditas Baru, BUMDes Makmur Raya Kembangkan Unit Usaha Tambang Desa
Tumpukan batu padas eks tambang di Desa Loa Raya, yang segera dikelola oleh BUMDes Makmur Raya sebagai unit usaha baru material bangunan. (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Tenggarong Seberang - Di tengah geliat pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Kukar, Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, justru melihat peluang dari apa yang sebelumnya dianggap tak bernilai: tumpukan batu eks tambang. Dari sana, BUMDes Makmur Raya bersiap membuka unit usaha baru, menyasar pasar konstruksi lokal yang terus tumbuh.

“Potensi ini sudah lama ada, tinggal bagaimana kita kelola secara profesional. Batu padas ini bisa dimanfaatkan untuk pondasi, dinding bangunan, atau kebutuhan pembangunan lainnya,” ungkap Kepala Desa Loa Raya, Martin, saat ditemui Kamis (27/3/2025).

Batu padas atau batu gunung dari area bekas tambang yang tersebar di kawasan desa kini tidak lagi dibiarkan terbengkalai. Pemerintah desa melalui BUMDes Makmur Raya akan menjadikannya sebagai sumber pendapatan baru—mengiringi kesuksesan lini usaha sebelumnya, yakni penyediaan pakan ikan bagi petani keramba.

Sejak awal berdiri tahun 2020, BUMDes Makmur Raya dikenal sebagai penopang ekonomi masyarakat keramba di sungai Loa Raya. Keberadaannya membantu mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga pakan ikan yang selama ini menjadi kendala petani.

Kini, dengan lini usaha baru di sektor material bangunan, desa berharap roda ekonomi bisa bergerak lebih cepat dan menyentuh warga lebih luas. “Kami ingin semua lini pembangunan desa ini dikelola sendiri. Mulai dari bahan baku bangunan hingga pangan, semuanya harus bisa kita usahakan dari desa,” kata Martin.

Ia menambahkan bahwa keterlibatan warga adalah prinsip utama. Mulai dari proses pengambilan batu, pengolahan, hingga distribusi akan melibatkan tenaga kerja lokal.

“Jadi bukan hanya soal keuntungan untuk BUMDes, tapi juga soal membuka lapangan kerja bagi warga. Itu misi sosialnya,” ujarnya.

Martin percaya, jika dikelola dengan benar, usaha ini dapat menjadi kontributor utama pendapatan asli desa (PADes), sekaligus menumbuhkan budaya wirausaha di tengah masyarakat. Terlebih, pasar material bangunan di Kukar saat ini sedang tumbuh—dan banyak permintaan datang dari proyek-proyek pembangunan perumahan dan infrastruktur desa lainnya.

“Kalau desa bisa produksi sendiri, kenapa harus beli dari luar?” tukasnya.

Dengan semangat ini, BUMDes Makmur Raya perlahan mentransformasi diri dari unit usaha kecil menjadi penggerak ekonomi yang inklusif dan mandiri. Sektor pertanian, perikanan, hingga bahan bangunan dijalankan dengan satu visi: menjadikan Loa Raya desa yang mampu berdiri di atas potensi dan sumber dayanya sendiri.

Martin menegaskan, “Kemandirian itu dibangun, bukan ditunggu. Dan kami sedang melakukannya pelan-pelan, dengan cara yang sesuai dengan karakter desa ini.” (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait