BRAVO13,ID, Tenggarong - Di sebuah ruangan Posyandu yang ramai namun teratur, seorang balita duduk tenang di pangkuan ibunya, sementara petugas kesehatan mengukur lingkar kepalanya dengan penuh teliti. Adegan ini terjadi bukan karena adanya kasus gizi buruk, tetapi karena Desa Rapak Lambur berkomitmen penuh menjaga statusnya sebagai desa bebas stunting.
Desa yang terletak di wilayah Kecamatan Tenggarong ini telah lama mencatatkan prestasi nol kasus stunting pada balita. Namun bagi pemerintah desa, keberhasilan ini bukan alasan untuk bersantai. Tahun 2025, alokasi anggaran pencegahan stunting justru dinaikkan menjadi 19 persen dari Dana Desa—naik signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 10 persen atau sekitar Rp113 juta.
“Kami tidak ingin lengah meskipun kasus stunting tidak ada. Justru karena hasilnya baik, kami harus lebih giat menjaga,” ujar Muhammad Yusuf, Kepala Desa Rapak Lambur, belum lama ini.
Program pencegahan yang dijalankan tidak hanya berfokus pada balita, tapi mencakup seluruh fase penting kehidupan: dari ibu hamil, remaja putri, hingga bayi yang baru lahir. Pemerintah desa menyediakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), suplemen vitamin dan tablet tambah darah, serta edukasi gizi yang berkelanjutan.
Tak hanya itu, desa ini juga rutin mengadakan rembuk stunting, penyuluhan gizi, serta Focus Group Discussion (FGD) bersama masyarakat untuk merumuskan pendekatan jangka panjang dalam membangun generasi sehat.
“Anak-anak adalah aset desa. Kalau mereka sehat sejak dalam kandungan, kita sedang menyiapkan SDM unggul di masa depan,” kata Yusuf.
Pendekatan preventif yang diambil desa ini membuktikan bahwa keberhasilan tidak hanya terletak pada angka nol kasus, tapi pada keberlanjutan sistem yang menjaga angka itu tetap nol. Rapak Lambur menjadikan pencegahan stunting sebagai bagian dari strategi besar pembangunan sumber daya manusia.
Dengan komitmen anggaran yang jelas dan keterlibatan masyarakat, desa ini menjadi contoh bahwa status bebas stunting bisa dijaga, selama ada kesadaran bahwa mencegah jauh lebih efektif daripada mengobati. (adv)