Bravo 13
Proyek Drainase Rp800 Juta Dimulai, Maluhu Targetkan Wilayah Bebas Banjir 2025Pemkab Kukar alokasikan Rp800 juta untuk normalisasi drainase di Kelurahan Maluhu demi mengurangi genangan air dan gangguan pertanian warga.
Oleh Puji Tri2025-03-13 19:11:00
Proyek Drainase Rp800 Juta Dimulai, Maluhu Targetkan Wilayah Bebas Banjir 2025
Warga dan pekerja teknis memeriksa proses pembangunan drainase di Kelurahan Maluhu yang ditargetkan selesai tahun ini sebagai solusi genangan air. (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Tenggarong - Di balik tenangnya sawah dan pemukiman warga Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, tersimpan persoalan klasik yang masih kerap mengganggu: genangan air setelah hujan deras. Meski hanya berlangsung sementara, limpahan air ini kerap mengganggu aktivitas warga dan mengancam lahan pertanian. Pemerintah setempat kini tak tinggal diam.

Dinas Pekerjaan Umum Kutai Kartanegara (PU Kukar) telah menganggarkan Rp800 juta pada tahun 2025 untuk menuntaskan pekerjaan normalisasi drainase di beberapa titik rawan. Upaya ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang terhadap persoalan banjir kecil yang selama ini meresahkan.

“Fokus kita adalah menyelesaikan saluran pembuangan air yang belum maksimal, terutama di daerah hilir yang menuju Sungai Tenggarong dan Stadion Rondong Demang,” terang Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, pada Kamis (13/3/2025). Ia menyebut bahwa penyebab utama genangan bukan pada sistem irigasi utama, melainkan pada jalur pembuangan air yang belum rampung sepenuhnya.

Proyek ini akan dimulai dengan normalisasi drainase di kawasan Jalan Melak I dan II—titik yang selama ini menjadi sumber genangan di wilayah RT 9 hingga RT 12. Sementara itu, perbaikan di sekitar Stadion Rondong Demang akan menyasar aliran dari RT 1, 2, 3, 4, 5, dan 22, wilayah yang kerap terdampak hujan deras akibat tertahannya aliran air.

“Alhamdulillah, sudah teranggarkan dan siap dikerjakan tahun ini. Jika rampung, kami optimistis dampak genangan air akan jauh berkurang,” ungkap Joko.

Tidak hanya berdampak pada permukiman warga, genangan air juga kerap merambah ke lahan pertanian. Hal ini tentu merugikan para petani yang bergantung pada hasil panen musiman.

Joko menambahkan, keberhasilan proyek ini akan sangat menentukan stabilitas pertanian dan kehidupan ekonomi warga. “Mudah-mudahan lancar semua. Supaya petani kami tidak lagi terganggu oleh lahan yang tergenang,” ucapnya penuh harap.

Dengan sinergi antara pemerintah kelurahan dan dukungan penuh dari Pemkab Kukar melalui PU Kukar, warga Maluhu kini menanti hasil nyata dari proyek ini. Bukan hanya sebagai solusi teknis, tetapi juga sebagai wujud keberpihakan pemerintah pada kenyamanan dan produktivitas masyarakat. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait