BRAVO13,ID, Samarinda - “Kami siap dilayani dan melayani kapan pun BPK datang melakukan audit.” Kalimat itu bukan sekadar pernyataan formal dari seorang kepala daerah. Diucapkan oleh Bupati Mahakam Ulu, Dr. Bonifasius Belawan Geh, pada Selasa (15/4/2025), kalimat ini mencerminkan sikap terbuka yang kini menjadi nafas baru dalam pengelolaan keuangan daerah—bahkan di wilayah perbatasan sekalipun.
Dalam lanskap birokrasi yang kerap digerogoti oleh keraguan publik terhadap transparansi, Mahulu mengambil langkah maju. Bupati Bonifasius mengikuti secara daring Entry Meeting Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pemeriksaan Keuangan Negara (PKN) VI, langsung dari kediamannya di Samarinda.
Baginya, audit bukan sekadar ritual administratif, melainkan pilar penting dalam menjaga integritas anggaran daerah. “Kegiatan ini adalah bagian dari proses tata kelola negara yang wajib dijalankan. Kami mendukung penuh dan siap melayani BPK dengan sepenuh hati,” ucap Bonifasius dengan nada yang menegaskan dedikasi.
Mahulu, daerah yang berada jauh dari pusat kekuasaan nasional, menegaskan posisinya sebagai entitas yang tidak tertinggal dalam reformasi birokrasi. Komitmen ini semakin relevan di tengah tantangan pengelolaan anggaran yang semakin kompleks, terutama pada masa pasca-pandemi yang menuntut efisiensi serta akuntabilitas tinggi dalam setiap rupiah yang dikelola.
Lebih dari itu, Bupati menekankan pentingnya audit sebagai dasar perbaikan. "Hasil audit BPK bukan hanya catatan, tapi kompas yang membantu kami memperbaiki arah," tambahnya. Ia juga menekankan perlunya sinergi yang erat antara pemerintah daerah dan lembaga pengawasan eksternal untuk membangun tata kelola yang tidak hanya rapi secara administrasi, tapi juga berdaya guna bagi masyarakat.
Di balik layar sistem pelaporan dan pemeriksaan, komitmen ini mencerminkan wajah baru Mahulu—sebuah kabupaten yang ingin menunjukkan bahwa integritas bukanlah milik eksklusif wilayah metropolitan. Dari perbatasan Kalimantan Timur, Mahulu ingin menyampaikan pesan kuat: pemerintahan yang bersih bisa dimulai dari mana saja, asalkan ada kemauan untuk berubah dan keterbukaan untuk diawasi. (adv)