Bravo 13
Pemkab Mahulu Bahas Draf MoU Percepatan Pembangunan Bandara Ujoh BilangDibutuhkan lebih dari sekadar mimpi untuk membuka akses udara di Mahulu—rapat finalisasi draf MoU bandara kini jadi langkah krusial berikutnya.
Oleh Handoko2025-03-21 18:20:00
Pemkab Mahulu Bahas Draf MoU Percepatan Pembangunan Bandara Ujoh Bilang
Sekretaris Daerah Mahulu Dr. Stephanus Madang (kedua dari kiri) memimpin rapat pembahasan draf Kesepakatan Bersama percepatan pembangunan Bandara Ujoh Bilang bersama perwakilan pemangku kepentingan, di Ruang Kerja Sekda, Kantor Bupati Mahulu, Kamis (20/03/2025). (Foto: Pemkab Mahulu)

BRAVO13.ID, Ujoh Bilang – Di wilayah terluar Kalimantan Timur, akses udara bukan sekadar kemewahan, melainkan kebutuhan mendesak. Hingga kini, masyarakat Mahakam Ulu masih bergantung pada jalur sungai dan darat yang melelahkan untuk mencapai pusat layanan vital. Di tengah tantangan geografis inilah, harapan akan kehadiran Bandara Ujoh Bilang terus digaungkan.

Sebagai upaya konkret, Pemerintah Kabupaten Mahulu menggelar rapat pembahasan draf Kesepakatan Bersama (MoU) antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI, Kamis (20/03/2025), di Ruang Kerja Sekretaris Daerah Mahulu. Rapat ini menjadi kelanjutan dari audiensi dengan Kemenhub yang telah digelar pada 13 Maret 2025 lalu.

Sekretaris Daerah Mahulu, Dr. Stephanus Madang, S.Sos., M.M., menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pemprov Kaltim yang memfasilitasi pembahasan penting tersebut. Ia menekankan bahwa pertemuan ini krusial untuk mempertajam substansi kerja sama lintas sektor, terutama menyangkut pembagian tugas, fungsi, dan kewenangan dalam percepatan pembangunan bandara.

“Percepatan ini penting. Kami berharap draf yang dibahas hari ini benar-benar melahirkan komitmen nyata dari semua pihak yang terlibat,” tegas Stephanus.

Ia juga menyoroti bahwa Pemkab Mahulu telah menjalankan berbagai langkah sesuai amanat peraturan guna mendukung pembangunan bandara. Salah satunya adalah kesiapan infrastruktur dasar, termasuk rencana pembangunan landasan pacu sepanjang 750 meter dengan lebar 23 meter, yang progresnya terus berjalan.

“Dengan adanya MoU ini, kami berharap tidak ada lagi hambatan berarti. Operasional bandara adalah impian masyarakat Mahulu yang harus segera diwujudkan,” pungkasnya.

Langkah ini bukan hanya soal pembangunan fisik, melainkan langkah strategis membuka langit Mahulu untuk konektivitas yang lebih baik, pelayanan publik yang setara, dan ekonomi lokal yang tumbuh dari titik terjauh peradaban Kalimantan. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait