Bravo 13
Gerak Sahur Masuk Agenda FKPR Kukar, Dispora Siap Jadikan Kegiatan TahunanDenting beduk, sorak sahur, dan lantunan religi pecah di malam Ramadan. Pemuda Kukar tampilkan kreativitas dalam Lomba Gerak Sahur.
Oleh Handoko2025-03-15 16:36:00
Gerak Sahur Masuk Agenda FKPR Kukar, Dispora Siap Jadikan Kegiatan Tahunan
Atraksi musik sahur dengan alat tradisional dalam Lomba Gerak Sahur perdana yang digelar Dispora Kukar di halaman Pendopo Odah Etam, Tenggarong, dalam rangka FKPR 2024. (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Tenggarong - Pukul 03.35 dini hari, layar besar di panggung utama menunjukkan waktu sahur masih jauh dari imsak. Namun, halaman Pendopo Odah Etam Tenggarong justru semakin ramai. Suara beduk bertalu-talu, disambut sorak dan nyanyian religi yang menggema. Delapan kelompok pemuda bergiliran menampilkan pertunjukan penuh semangat, dalam Lomba Gerak Sahur perdana yang menjadi bagian dari Festival Kreatif Pemuda Ramadan (FKPR) 2024.

Di tengah lesunya aktivitas sahur yang belakangan terasa sunyi dan kurang bermakna, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara (Kukar) menghadirkan sebuah terobosan: Lomba Gerak Sahur. Kegiatan ini tak hanya menjadi ruang ekspresi baru bagi anak muda, tapi juga membangkitkan kembali semangat sahur sebagai tradisi dan ibadah.

Lomba ini digelar dalam rangkaian FKPR ke-2 yang berlangsung dari 12 hingga 15 Maret. Dengan tema “Teriak Ibadah”, para peserta menyuarakan makna sahur melalui musik tradisional, pukulan perkusi, serta koreografi penuh semangat. Mereka memadukan nilai religius dengan kekayaan budaya lokal dalam pertunjukan yang tak biasa.

Ratusan pasang mata tertuju pada panggung, menyaksikan bagaimana semangat sahur dihidupkan kembali dalam bentuk yang meriah dan penuh kreativitas. “Alhamdulillah, ini luar biasa. Antusias masyarakat begitu tinggi, dan saya tidak menyangka kreativitas pemuda Kukar bisa sehebat ini,” ujar Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, Sabtu (15/3) dini hari.

Ali menambahkan, meski baru pertama kali digelar, Lomba Gerak Sahur langsung mendapat sambutan hangat dari warga. Ia memastikan kegiatan ini akan terus dikembangkan, bahkan berencana menjadikannya agenda tahunan, termasuk dalam perayaan Tahun Baru Islam.

Sebagai bentuk apresiasi, Dispora Kukar memberikan piagam dan uang pembinaan kepada para peserta. Namun bagi para pemuda yang tampil, panggung ini jauh lebih dari sekadar lomba—ia menjadi ruang untuk menyalurkan ide, kekompakan, serta cinta terhadap tradisi yang selama ini nyaris terlupakan.

“Kami akan terus fasilitasi ruang-ruang kreatif seperti ini. Anak muda Kukar punya potensi besar, tinggal diberi wadah yang tepat,” kata Ali.

Di tengah derasnya arus budaya populer yang kerap menjauhkan generasi muda dari nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal, FKPR hadir sebagai pengingat: bahwa ibadah bisa disuarakan dengan semangat, gaya, dan rasa memiliki. Di malam-malam Ramadan Kukar, teriak ibadah benar-benar hidup kembali. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait