
BRAVO13.ID, Tenggarong – Di balik penantian panjang masyarakat Kukar menyambut Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2025, ada sosok yang baru saja melewati ujian fisik dan mental selama 10 jam tanpa jeda. Dr. Aulia Rahman Basri, satu-satunya bakal calon bupati pengganti, akhirnya dinyatakan sehat dan layak maju dalam kontestasi politik yang menentukan arah masa depan Kutai Kartanegara.
Pemeriksaan kesehatan dilakukan di RSUD Aji Muhammad Parikesit Tenggarong Seberang pada Selasa, 11 Maret 2025. Sejak matahari terbit hingga sore menjelang, Aulia mengikuti setiap tahapan pemeriksaan—dari jantung, paru-paru, penyakit dalam, hingga kesehatan mata dan THT. Tes psikologis dan skrining narkotika juga dijalani, diperkuat dengan teknologi MRI, rontgen, USG, dan radiologi lainnya.
Hasil lengkap pemeriksaan itu kemudian diserahkan secara resmi oleh Direktur RSUD AM Parikesit, dr. Martina Yulianti, kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar pada Jumat pagi, 14 Maret 2025. Dalam prosesi yang juga disaksikan Bawaslu, Martina menyampaikan hasil yang menjadi kabar penting bagi tahapan demokrasi Kukar.
“Bapak Aulia Rahman Basri dinyatakan sehat jasmani dan rohani, serta tidak terindikasi menggunakan narkotika. Beliau layak untuk maju sebagai calon bupati dalam PSU,” ujar Martina.
Ketua KPU Kukar, Rudi Gunawan, menegaskan bahwa hasil ini menjadi dasar kuat untuk tahapan verifikasi administrasi selanjutnya. Dalam waktu dekat, KPU akan menggelar rapat pleno bersama Bawaslu dan tim medis guna menyempurnakan tahapan pemilihan.
"Pengumuman hasil penelitian administrasi akan kami sampaikan pada 18 Maret. Kemudian kami akan membuka ruang tanggapan masyarakat terhadap persyaratan keabsahan calon mulai 19 hingga 22 Maret," jelas Rudi.
Tahapan kampanye dijadwalkan berlangsung dari 26 Maret hingga 15 April 2025, dilanjutkan masa tenang dan hari pemungutan suara yang akan digelar serentak pada 19 April.
Dalam atmosfer politik yang sarat dinamika dan pengawasan publik yang semakin kritis, lolosnya Aulia dalam pemeriksaan ini lebih dari sekadar administrasi teknis. Ia menjadi simbol kesiapan untuk hadir bukan hanya sebagai calon pemimpin, tetapi juga sebagai figur yang sanggup menanggung beban kepercayaan warga.
PSU bukan hanya lembar baru bagi Pilkada Kukar, tapi juga momen untuk memulihkan harapan akan proses demokrasi yang bersih dan bertanggung jawab. Dan di tengah semua itu, Aulia Rahman kini berdiri dengan status baru—siap bertarung, dan siap dipercaya kembali. (adv)