Bravo 13
Damkar Kukar: Ramadan Bukan Hanya Soal Ibadah, tapi Juga Kewaspadaan KebakaranMenjelang Ramadan, saat dapur makin sibuk dan listrik menyala semalaman, risiko kebakaran meningkat diam-diam tanpa banyak disadari.
Oleh Handoko2025-02-28 16:15:00
Damkar Kukar: Ramadan Bukan Hanya Soal Ibadah, tapi Juga Kewaspadaan Kebakaran
Ratusan personel Disdamkarmatan Kukar dan relawan mengikuti apel siaga pengamanan Ramadan di halaman markas Damkar Tenggarong. (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Tenggarong – Suatu malam Ramadan tahun lalu, sirene meraung di sebuah permukiman padat di Tenggarong. Sebuah rumah ludes terbakar hanya karena kabel pengisi daya ponsel meleleh saat ditinggal tertidur usai sahur. Insiden serupa tak hanya sekali terjadi. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmatan) Kutai Kartanegara mencatat belasan kasus kebakaran rumah tangga dalam setahun terakhir, sebagian besar dipicu kelalaian sepele.

Memasuki Ramadan 1446 Hijriah, Kepala Disdamkarmatan Kukar Fida Hurasani mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan. Menurutnya, Ramadan sering kali membuat aktivitas rumah tangga melonjak drastis—dapur yang sibuk saat sahur dan menjelang buka, perangkat elektronik yang dibiarkan menyala semalaman, hingga kondisi tubuh yang lelah dan tidak awas.

“Banyak masyarakat yang lelah saat sahur atau terlalu sibuk menjelang berbuka, sehingga tidak sadar ada potensi bahaya di sekitar mereka. Inilah yang kami khawatirkan,” ujar Fida yang akrab disapa Afe’, Jumat (28/2).

Ia menjelaskan, momen Ramadan kerap menjadi waktu paling rentan terjadi kebakaran, karena warga cenderung lengah. Risiko meningkat saat kompor gas dibiarkan menyala tanpa pengawasan, atau alat-alat listrik seperti dispenser, kipas angin, dan televisi dibiarkan menyala semalaman, terutama ketika ditinggal salat tarawih atau dalam kondisi lelah setelah sahur.

Untuk itu, Afe’ menekankan pentingnya pencegahan mandiri dari rumah. Beberapa langkah sederhana tapi krusial di antaranya adalah memastikan selang dan regulator tabung gas dalam kondisi baik, tidak menumpuk colokan listrik di satu titik, serta mencabut perangkat elektronik yang tidak digunakan.

“Damkar memang siaga 24 jam dan relawan kami terus aktif, tapi pencegahan paling efektif tetap dimulai dari rumah masing-masing,” tegasnya.

Selama Ramadan, Disdamkarmatan Kukar juga akan menggelar sosialisasi aktif ke lingkungan-lingkungan padat penduduk dan kawasan rawan kebakaran. Edukasi ini diharapkan bisa menyadarkan warga tentang pentingnya mengenali dan menghindari potensi bahaya sejak dini.

“Kalau semua orang waspada, kita bisa menyambut Ramadan dengan tenang tanpa harus terguncang oleh sirine kebakaran di tengah malam,” tutupnya. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait