Bravo 13
SDA Mulai Menipis, DPRD Dorong Sektor Wisata di Palaran Jadi Sumber PAD BaruJalan rusak, penerangan minim, dan potensi wisata yang terabaikan—itulah potret Palaran yang masih tertinggal di tengah majunya Samarinda.
Oleh Handoko2025-03-18 23:52:00
SDA Mulai Menipis, DPRD Dorong Sektor Wisata di Palaran Jadi Sumber PAD Baru
Samri Shaputra, anggota DPRD Samarinda. (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Samarinda – Di tengah geliat pembangunan Kota Samarinda yang terus bergerak maju, masih ada wilayah yang seolah tertinggal di belakang. Palaran, kecamatan yang letaknya hanya sekitar 20 menit dari pusat kota, hingga kini masih bergelut dengan persoalan infrastruktur dasar: jalan rusak, penerangan minim, dan akses yang kerap dilintasi kendaraan berat.

“Palaran ini masih terpinggirkan,” kata Samri Shaputra, anggota DPRD Samarinda, dengan nada prihatin. Ia menyoroti bagaimana selama bertahun-tahun wilayah ini seperti luput dari sentuhan serius pembangunan.

Padahal, menurut Samri, Palaran menyimpan potensi besar yang belum tergarap maksimal, terutama di sektor pariwisata. Jika dikembangkan dengan serius, kawasan ini bisa menjadi salah satu penopang baru Pendapatan Asli Daerah (PAD) Samarinda.

“Selama ini PAD kita hanya bertumpu pada sektor yang itu-itu saja. Padahal pariwisata bisa jadi sumber pendapatan baru. Palaran punya potensi besar kalau pemerintah mau lebih memperhatikan,” ujarnya, Selasa (18/3/2025).

Samri juga menekankan bahwa bergantung terus-menerus pada sumber daya alam (SDA) bukanlah pilihan bijak untuk masa depan. Terlebih, ia mengingatkan bahwa pada tahun 2026 mendatang, kegiatan pertambangan di Samarinda akan dihentikan.

“Kalau tambang sudah tidak bisa diandalkan, lalu apa? Kita harus mulai serius membangun sektor lain. Pendidikan dan pariwisata bisa jadi tumpuan. Samarinda ini kota jasa, sudah banyak dikunjungi orang luar setiap akhir pekan,” jelasnya.

Namun, menurutnya, peningkatan kunjungan wisata harus dibarengi dengan upaya menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para pengunjung. Fasilitas publik, infrastruktur penunjang, dan keamanan menjadi syarat mutlak agar wisata bisa berkembang dan memberi dampak ekonomi nyata.

“Kalau orang merasa aman, mereka akan lebih betah, belanja lebih banyak, menikmati fasilitas kota, dan akhirnya kontribusi ke PAD lewat retribusi atau sektor lainnya juga meningkat,” tambahnya.

Suara Samri bukan sekadar keluhan, tapi peringatan dan harapan. Bahwa di balik ketertinggalan Palaran, ada peluang besar yang menunggu disentuh—asal ada kemauan dan keberpihakan dari pemerintah kota. Karena membangun kota tidak cukup hanya dari pusatnya saja, tapi juga dari pinggir-pinggir yang selama ini terabaikan. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait