
BRAVO13.ID, Samarinda – Bayangkan ribuan pedagang yang bertahun-tahun berjualan di lorong-lorong sempit, di bawah panas menyengat, dan sesekali harus waspada terhadap aksi pencopetan. Itulah wajah lama Pasar Pagi Samarinda. Tapi masa itu sebentar lagi akan berubah.
Setelah melalui proses pembangunan yang cukup menantang, tahap pertama proyek revitalisasi Pasar Pagi di Jalan Jenderal Sudirman kini telah rampung sepenuhnya. Proyek ini membawa harapan baru bagi sekitar 2.800 pedagang yang selama ini menggantungkan hidup mereka dari denyut nadi perdagangan di pusat kota Samarinda itu.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, mengatakan bahwa hampir seluruh pekerjaan fisik telah selesai. Namun, masih ada beberapa elemen penting yang sedang dalam proses penyempurnaan, seperti eskalator, lift, dan penataan ulang area untuk para pedagang.
“Fasilitas utama bangunan sudah jadi. Sekarang tinggal penyesuaian teknis, terutama soal distribusi tempat dagang,” ujar Deni saat ditemui pada Kamis (13/3/2025).
Ia menambahkan, penataan ribuan pedagang bukan pekerjaan mudah. Dinas Perdagangan Kota Samarinda kini memegang peran penting dalam menyusun sistem pembagian lapak serta menentukan siapa saja yang berhak kembali berjualan di pasar yang baru.
“Pengelolaan dan pembagian lokasi jualan semuanya akan diatur oleh Dinas Perdagangan. Mereka yang menentukan skema dan mekanismenya,” jelasnya.
Pembangunan pasar ini tidak berjalan mulus tanpa hambatan. Salah satu kendala besar muncul saat desain awal yang menghubungkan pasar langsung ke Masjid Raya terpaksa diubah. Penyebabnya, sebanyak 38 pemilik ruko menolak menyerahkan lahan mereka, memaksa tim proyek mengubah tata letak dan konstruksi.
“Kami juga harus menyesuaikan dengan kondisi eksisting, termasuk adanya aliran sungai kecil yang melintasi area bawah pasar. Itu menyulitkan pengerjaan di beberapa titik,” ungkap Deni.
Meski demikian, progres yang diraih tetap patut diapresiasi. Dimulai sejak November tahun lalu, pembangunan fisik kini hampir rampung sepenuhnya dalam waktu yang relatif singkat.
“Kalau tak ada kendala besar lagi, habis Lebaran nanti pedagang sudah bisa kembali menempati tempat barunya,” katanya penuh optimisme.
Bagi Deni, revitalisasi Pasar Pagi bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan penanda perubahan wajah kota. Pasar yang dulunya identik dengan panas, kumuh, dan rawan kriminalitas kini disiapkan menjadi ruang publik yang lebih tertib, nyaman, dan aman.
“Ini akan jadi ikon baru bagi Kota Samarinda. Semoga ke depan, masyarakat semakin nyaman berbelanja, dan roda perekonomian rakyat bisa bergerak lebih baik dari sebelumnya,” pungkasnya. (adv)