Bravo 13
Ekonomi Berputar di Lorong Pasar Ramadan Tenggarong, Ramadan Jadi Bulan BerkahAroma harum kudapan berbuka bercampur riuh warga yang berburu takjil di Lorong Pasar Ramadan Tenggarong, menghidupkan denyut ekonomi Ramadan.
Oleh Handoko2025-03-01 19:50:00
Ekonomi Berputar di Lorong Pasar Ramadan Tenggarong, Ramadan Jadi Bulan Berkah
Warga memadati Lorong Pasar Ramadan di sekitar Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Tenggarong, Sabtu (1/3). (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Tenggarong – Senja menjelang, udara dipenuhi aroma menggoda dari berbagai hidangan berbuka. Di Lorong Pasar Ramadan Tenggarong, ratusan warga berdesakan, memilih kudapan terbaik untuk melepas dahaga setelah sehari penuh berpuasa. Tak hanya tentang kuliner, lorong ini telah menjadi denyut nadi ekonomi bagi para pedagang kecil yang menggantungkan harapan mereka pada datangnya bulan suci.

Tahun 2025 menandai tahun kedua Lorong Pasar Ramadan digelar di sekitar Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Tenggarong. Dengan perluasan area yang kini membentang dari depan Masjid Agung hingga Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, pasar ini semakin ramai dan menawarkan lebih banyak pilihan kuliner. Sabtu (1/3), Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah bersama jajaran Forkopimda meresmikan pembukaannya, menandai awal perputaran roda ekonomi yang semakin menggeliat di tengah masyarakat.

"Alhamdulillah, kawasan ini bisa kita tata dengan baik sehingga menjadi tempat nyaman bagi warga dalam mencari takjil dan hidangan berbuka," ujar Edi Damansyah.

Bagi para pedagang, pasar ini bukan sekadar tempat jual beli, melainkan peluang emas untuk meningkatkan penghasilan. Sejumlah pelaku usaha kecil mengaku omzet mereka meningkat tajam dibanding hari biasa. Dari es campur, kue tradisional, hingga lauk-pauk khas Ramadan, semuanya tersaji dengan cita rasa menggugah selera.

Namun, di balik kemeriahan ini, tantangan tetap ada. Sebagian pedagang mengaku harus bersiasat dengan stok bahan baku yang naik harganya seiring tingginya permintaan. Meski begitu, semangat mereka tetap membara, menjadikan Ramadan bukan hanya bulan ibadah, tetapi juga bulan perjuangan ekonomi.

Edi Damansyah pun berharap agar keberadaan pasar ini terus terjaga, memberikan manfaat tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga dalam memperkuat tradisi kebersamaan di tengah masyarakat.

"Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya Pasar Ramadan ini. Namun, jangan sampai kesibukan berdagang mengurangi nilai ibadah. Ramadan adalah momentum meningkatkan kualitas diri, baik dalam ibadah wajib, sunah, maupun kegiatan sosial,” pesannya.

Lebih dari sekadar pusat transaksi, Lorong Pasar Ramadan telah menjelma sebagai ruang interaksi, di mana warga tidak hanya berburu makanan, tetapi juga berbagi cerita dan kebersamaan. Di tengah hiruk-pikuk Ramadan, Tenggarong kembali menemukan denyut kehidupan yang lebih hangat, penuh makna, dan tak terlupakan. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait