Bravo 13
Aulia Rahman Basri, Inisiator Rumah Sakit Tanpa Kelas Pertama di Indonesia yang Kini Calon Bupati KukarDulu dokter, kini calon pemimpin. Aulia Rahman Basri pernah mengubah layanan kesehatan, kini ia bersiap membawa Kukar ke level lebih tinggi.
Oleh Handoko2025-03-11 12:33:00
Aulia Rahman Basri, Inisiator Rumah Sakit Tanpa Kelas Pertama di Indonesia yang Kini Calon Bupati Kukar
Aulia Rahman Basri (ARB) bersama Rendy Solihin memberikan keterangan pers usai mendaftarkan diri sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kukar 2024 di Kantor KPU Kutai Kartanegara, Senin (10/3/2025). (Foto: Bobby Lolowang/Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Tenggarong – Saat pertama kali menjabat sebagai Direktur RSUD Dayaku Raja, Aulia Rahman Basri (ARB) menghadapi kenyataan pahit: masyarakat di wilayah tengah dan hulu Kutai Kartanegara masih kesulitan mengakses layanan kesehatan yang layak. Fasilitas medis terbatas, tenaga kesehatan kurang, dan banyak pasien yang kesulitan membayar biaya pengobatan. Namun, alih-alih menyerah, ARB menjadikan tantangan itu sebagai batu loncatan. Ia mengubah RSUD Dayaku Raja menjadi rumah sakit tanpa kelas pertama di Indonesia, memastikan setiap pasien mendapatkan pelayanan yang setara, tanpa memandang status ekonomi.

Dari Aktivis Kampus ke Birokrat Kesehatan

Jauh sebelum kiprahnya di dunia kesehatan, ARB telah menunjukkan bakat kepemimpinan sejak di bangku kuliah. Di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, ia dipercaya menjadi Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) pada 2004, menunjukkan kemampuan dalam mengorganisir gerakan mahasiswa dan memperjuangkan kebijakan kampus yang lebih baik.

Tahun berikutnya, ia mengambil peran baru sebagai pemimpin Sinovia, majalah kampus yang menjadi wadah ekspresi dan informasi bagi mahasiswa. Di luar kampus, ia juga dipercaya sebagai Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Kutai Kartanegara Kalimantan Timur (HPMK3T), di mana ia menjalin komunikasi dengan berbagai pihak demi memajukan kepentingan mahasiswa asal Kukar.

Pengabdian di Dunia Kesehatan

Usai menyelesaikan pendidikan, ARB memilih kembali ke kampung halamannya, Kota Bangun. Ia memulai kariernya sebagai Kepala Puskesmas pada 2014, di mana ia melihat secara langsung bagaimana kesenjangan layanan kesehatan masih menjadi persoalan utama. Keuletannya dalam membenahi pelayanan di tingkat dasar menarik perhatian Bupati Kukar saat itu, yang kemudian mengangkatnya sebagai Direktur pertama RSUD Dayaku Raja.

Sebagai direktur, ia tidak hanya membenahi sistem administrasi rumah sakit, tetapi juga memperjuangkan prinsip layanan kesehatan yang lebih inklusif. Fokusnya adalah pada masyarakat kecil yang selama ini sulit mendapatkan perawatan medis layak. Langkah-langkahnya dalam mengutamakan pelayanan berbasis kebutuhan rakyat membuahkan hasil: kepercayaan masyarakat meningkat, dan akses kesehatan di wilayah tersebut mengalami perbaikan signifikan.

Keberhasilannya dalam mengelola rumah sakit membawa ARB ke tanggung jawab yang lebih besar di Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara. Di sana, ia dipercaya menangani program kesehatan masyarakat, termasuk pencegahan stunting dan kesehatan ibu-bayi. Data menunjukkan bahwa di bawah kepemimpinannya, prevalensi stunting di Kukar mengalami penurunan signifikan, begitu pula angka kematian ibu dan bayi.

Meninggalkan Birokrasi, Memilih Politik dan Ekonomi

Pada 2020, ARB mengambil keputusan berani: meninggalkan statusnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berkiprah di dunia politik dan ekonomi. Keputusannya ini didorong oleh keyakinan bahwa perubahan besar tidak hanya bisa dilakukan dari dalam birokrasi, tetapi juga melalui kebijakan dan kekuatan ekonomi.

Pada 19 Maret 2022, ia diberi mandat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kutai Kartanegara. Dalam posisi ini, ARB berfokus pada pengembangan UMKM dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) lokal. Ia menggagas berbagai program pelatihan dan pendampingan bagi pengusaha kecil, serta mendorong kolaborasi antara dunia usaha dan akademisi guna mempersiapkan masyarakat menghadapi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Perannya tidak hanya di bidang ekonomi. Sebagai Wakil Ketua Bidang Politik dan Hukum di DPC PDI Perjuangan Kutai Kartanegara, ARB menjadi bagian dari strategi pemenangan Pemilu 2024 yang membawa PDI-P meraih 18 kursi di DPRD Kukar, menjadikannya partai dominan di daerah tersebut.

Resmi Mendaftar sebagai Calon Bupati

Langkah politik ARB semakin nyata setelah secara resmi mendaftar sebagai calon Bupati Kutai Kartanegara dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kukar 2024 di KPU Kukar pada Senin, 10 Maret 2025. Dalam pernyataannya setelah pendaftaran, ARB menegaskan bahwa dirinya bersama Rendy Solihin tetap mengusung gagasan Kukar Idaman Terbaik, melanjutkan visi dan misi yang telah dirintis sebelumnya.

"Pasangan Aulia Rahman Basri-Rendy Solihin merupakan pasangan yang tetap mengusung cita-cita, gagasan, dan ide yang sama. Semua yang kami perjuangkan dalam visi-misi Kukar Idaman Terbaik tetap kami lanjutkan. Oleh karena itu, dalam proses pendaftaran ini, visi-misi yang kami serahkan kepada KPU tetap konsisten dengan semangat awal kami," ujar ARB.

Ia juga menekankan bahwa dukungan dari masyarakat yang sebelumnya telah memilih pasangan Edi Damansyah-Rendy Solihin lebih 60% dalam Pilkada sebelumnya diharapkan tetap solid. "Kami berharap suara dukungan itu tetap solid karena visi-misi yang kami usung tidak berubah," tambahnya.

Saat ditanya apakah statusnya sebagai putra asli Kota Bangun dan Muara Muntai menjadi nilai lebih dalam pencalonannya, ARB menegaskan bahwa darah Kutai yang mengalir dalam dirinya menjadi dorongan utama untuk membangun daerah ini. "Saya lahir dan besar di Kota Bangun, dengan akar kuat di Muara Muntai. Mimpi saya adalah menjadikan Kutai Kartanegara lebih baik. Itu adalah tujuan saya sejak lama," ungkapnya.

Terkait strategi kemenangan menjelang PSU, ARB menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengingatkan masyarakat bahwa visi mereka sejalan dengan harapan mayoritas warga Kutai Kartanegara. "Yang pasti, kami akan terus menyebarkan dan mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa visi kami untuk Kutai Kartanegara selaras dengan harapan 69% warga yang sebelumnya telah memberikan dukungan," tegasnya.

Membuka Jalan untuk Kutai Kartanegara yang Lebih Baik

Dari seorang dokter yang peduli dengan pelayanan kesehatan hingga seorang pemimpin yang membangun kebijakan di bidang ekonomi dan politik, ARB telah membuktikan kapasitasnya dalam memimpin dan membawa perubahan nyata. Dengan pengalaman panjang di berbagai sektor, ia semakin mantap melangkah untuk memperjuangkan masa depan yang lebih baik bagi Kutai Kartanegara.

Tantangan yang pernah dihadapinya di rumah sakit, di birokrasi, hingga di dunia usaha dan politik, telah menempa dirinya menjadi sosok yang tidak hanya memiliki visi, tetapi juga keberanian untuk mengeksekusi perubahan. Kini, di tengah arus besar perubahan yang datang dengan pembangunan IKN, ARB bersiap membawa Kutai Kartanegara ke level yang lebih tinggi. (*)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait