BRAVO13.ID, Malang - Di tepian perbatasan Kalimantan, para petani Mahakam Ulu (Mahulu) masih menggantungkan hasil panennya pada sistem pertanian konvensional. Tanah yang subur, namun semakin terkikis oleh penggunaan pupuk kimia, membuat masa depan pertanian di wilayah ini menghadapi tantangan besar. Namun, harapan mulai muncul saat rombongan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahulu mengunjungi Pusat Kajian Pertanian Organik Terpadu di Malang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Mahulu, Dr. Stephanus Madang, beserta jajaran Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Mahulu, meninjau langsung bagaimana teknologi pertanian organik diterapkan di lahan percontohan. Mereka menyaksikan bagaimana limbah pertanian diolah menjadi pupuk organik berkualitas tinggi, metode tanam yang tidak lagi bergantung pada bahan kimia sintetis, hingga manajemen lahan yang mampu menjaga keseimbangan ekosistem.
"Ini bukan sekadar teori di atas kertas. Kami melihat sendiri bagaimana pertanian organik bisa berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang menjanjikan. Dengan teknologi dan pendampingan yang tepat, Mahulu bisa mengadaptasi sistem ini," ujar Stephanus dengan optimisme.
Observasi di lapangan mengungkap potensi besar bagi Mahulu untuk mengembangkan sistem pertanian terpadu. Pemanfaatan sumber daya lokal, seperti limbah pertanian untuk pupuk organik, serta diversifikasi tanaman agar lebih tahan terhadap fluktuasi pasar, menjadi strategi utama yang bisa diterapkan. Langkah ini bukan hanya menjanjikan peningkatan hasil panen, tetapi juga keberlanjutan lingkungan dan ketahanan pangan jangka panjang.
Namun, jalan menuju transformasi ini tidak mudah. Tantangan utama adalah bagaimana mengedukasi petani dan membangun ekosistem pertanian yang mendukung transisi dari metode konvensional ke sistem organik. Butuh kerja sama erat antara pemerintah, petani, dan berbagai pihak terkait agar pertanian organik benar-benar bisa diterapkan dalam skala luas di Mahulu.
Kunjungan ini menjadi titik awal perubahan. Kini, Mahulu dihadapkan pada tugas besar: mengubah konsep menjadi aksi nyata. Jika langkah ini berhasil, pertanian organik bukan hanya akan menjadi solusi bagi ketahanan pangan, tetapi juga warisan bagi generasi mendatang yang lebih seimbang dengan alam. (adv)