Bravo 13
Mahulu Genjot Pertanian Organik, Gandeng Pusat Kajian untuk Transfer TeknologiDi Mahakam Ulu, tanah subur terbentang luas. Namun, tanpa teknologi dan metode yang tepat, hasil panen tak sebanding dengan potensinya.
Oleh Handoko2025-01-21 18:35:00
Mahulu Genjot Pertanian Organik, Gandeng Pusat Kajian untuk Transfer Teknologi
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Mahakam Ulu menyerahkan cenderamata kepada perwakilan Pusat Kajian Pertanian Organik Terpadu Malang dalam rangka kerja sama pengembangan pertanian organik di Mahulu. (Foto: Pemkab Mahulu)

BRAVO13.ID, Malang - Di lahan-lahan subur Mahakam Ulu, para petani masih bergulat dengan keterbatasan akses teknologi dan pengetahuan pertanian modern. Hasil panen kerap tidak sebanding dengan luasnya lahan yang tersedia. Sementara di berbagai daerah lain pertanian organik berkembang pesat, Mahulu masih tertinggal dalam pemanfaatan sistem pertanian yang ramah lingkungan. Inilah yang mendorong Pemerintah Kabupaten Mahulu untuk bergerak cepat, merancang strategi konkret agar pertanian organik bukan lagi sekadar impian, melainkan kenyataan bagi para petani di wilayah perbatasan Kalimantan Timur ini.

Setelah melakukan konsultasi intensif dengan Pusat Kajian Pertanian Organik Terpadu Malang, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Mahulu langsung menyusun langkah-langkah tindak lanjut. Salah satu keputusan utama adalah menyiapkan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai dasar kerja sama antara Mahulu dan pusat kajian tersebut. Dengan MoU ini, transfer ilmu dan teknologi pertanian organik ke Mahulu bisa berjalan sistematis dan berkelanjutan.

“Kami tidak ingin sekadar datang, melihat, lalu pulang tanpa ada hasil konkret. Kami akan menyiapkan strategi yang matang, mulai dari perencanaan anggaran, pengumpulan data lahan, hingga pemetaan komoditas potensial,” ungkap Kepala Bidang Peternakan, Perikanan, dan Perkebunan DKPP Mahulu, Stepanus Boro Duran.

Salah satu komoditas unggulan yang diprioritaskan adalah Padi Abung, varietas lokal yang telah terbukti memiliki daya tahan tinggi terhadap perubahan iklim. Dengan pemuliaan benih yang lebih terstruktur dan didukung praktik pertanian organik, Padi Abung diharapkan menjadi simbol kemandirian pangan Mahulu sekaligus mendongkrak kesejahteraan petani.

Selain fokus pada pengembangan komoditas, DKPP Mahulu juga akan menginisiasi pelatihan intensif bagi petani. Mereka tidak hanya dibekali pemahaman teknis mengenai sistem pertanian organik, tetapi juga diberikan akses pada teknologi pendukung dan pendampingan langsung dari tenaga ahli.:

Langkah-langkah ini bukan sekadar rencana di atas kertas. Dengan sinergi antara pemerintah, pusat kajian, dan petani, Mahulu tengah mempersiapkan lompatan besar menuju era baru pertanian organik. Di tengah tantangan besar dalam ketahanan pangan dan perubahan iklim, inisiatif ini bukan hanya peluang untuk meningkatkan produksi pertanian, tetapi juga harapan bagi petani lokal untuk menikmati hasil kerja keras mereka dengan cara yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait