Bravo 13
Bupati Bonifasius Bangun 21 Gereja dan 2 Masjid, Gereja Santo Bonifasius Jadi Simbol PengabdianDi tengah perjalanan spiritual di Tanah Suci, sebuah nazar terucap. Janji itu kini menjelma menjadi Gereja Santo Bonifasius di Mahakam Ulu.
Oleh Handoko2025-02-21 20:13:00
Bupati Bonifasius Bangun 21 Gereja dan 2 Masjid, Gereja Santo Bonifasius Jadi Simbol Pengabdian
Bupati Mahakam Ulu, Dr. Bonifasius Belawan Geh, bersama jajaran menghadiri peresmian Gereja Santo Bonifasius di Mahakam Ulu. (Foto: Pemkab Mahulu)

BRAVO13.ID, Ujoh Bilang - Di antara gemuruh doa yang bergema di Tanah Suci, seorang pria menutup mata, menengadahkan tangan, dan mengucapkan sebuah nazar. Bupati Mahakam Ulu, Dr. Bonifasius Belawan Geh, merasa hatinya terpanggil. Di tempat paling suci bagi umat Katolik, ia berjanji kepada Tuhan—kelak ia akan membangun sebuah gereja di kampung halamannya.

Nazar itu tak sekadar ucapan yang berlalu bersama angin. Sesampainya di Mahakam Ulu, Bonifasius menepati janjinya. Ia merelakan sebidang tanah pribadinya untuk berdirinya sebuah rumah ibadah yang akan menjadi tempat umat Katolik bersimpuh dalam doa. Ketika ia mengutarakan niat itu kepada seorang pastor, hanya satu kata yang terucap, “Amin.”

Dinamakan Gereja Santo Bonifasius, bangunan megah itu kini berdiri kokoh, mengambil nama seorang santo yang dikenal sebagai pejuang iman. Namun, bagi sang bupati, gereja ini bukan tentang dirinya. “Saya ini bukan siapa-siapa, bukan apa-apa,” ujarnya sambil tertawa, mengenang perjalanan panjang yang telah dilaluinya.

Selama dua periode kepemimpinannya, Bonifasius telah membangun 21 gereja dan 2 masjid di Mahulu. Bagi sebagian orang, angka-angka itu hanyalah statistik, tetapi bagi umat beragama di daerah terpencil ini, rumah ibadah adalah lebih dari sekadar bangunan. Ia adalah titik temu, tempat berkumpul, dan simbol bahwa keyakinan mereka dihargai, diakui, dan dipelihara.

“Saya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk umat Katolik di Mahulu,” katanya. Gereja Santo Bonifasius pun menjadi lebih dari sekadar bangunan batu dan kayu. Ia adalah bukti bahwa sebuah nazar yang lahir dari ketulusan hati dapat menjelma menjadi rumah bagi banyak jiwa. Sebuah warisan yang tak hanya berdiri dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam doa-doa yang terus dipanjatkan di dalamnya. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait