Bravo 13
Di Penghujung Jabatan, Bupati Bonifasius Persembahkan Gereja Megah bagi Umat Katolik MahuluDi tengah belantara Mahakam Ulu, harapan umat Katolik akhirnya terwujud. Sebuah gereja megah berdiri, menjadi warisan berharga di perbatasan.
Oleh Handoko2025-02-17 20:01:00
Di Penghujung Jabatan, Bupati Bonifasius Persembahkan Gereja Megah bagi Umat Katolik Mahulu
Bupati Mahakam Ulu, Dr. Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., bersama jajaran pejabat daerah, tokoh agama, serta unsur Forkopimda berfoto bersama usai peresmian Gereja Santo Bonifasius di Mahulu, Senin (17/2/2025). (Foto: Pemkab Mahulu)

BRAVO13.ID, Mahakam Ulu—Di tengah rimbunnya hutan Kalimantan, di sebuah wilayah yang masih bergulat dengan keterbatasan akses, sebuah simbol keteguhan iman akhirnya berdiri kokoh. Senin (17/2/2025), Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Dr. Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., meresmikan Gereja Santo Bonifasius, sebuah rumah ibadah megah yang kini menjadi pusat spiritual umat Katolik di daerah perbatasan.

Peresmian gereja ditandai dengan pengguntingan pita dan pembukaan pintu utama oleh Bonifasius, disaksikan oleh Ketua TP-PKK Mahulu Yovita Bulan Bonifasius, Wakil Ketua I DPRD Norlili Bulan, serta jajaran Forkopimda. Penandatanganan prasasti menjadi momen sakral yang menegaskan bahwa bangunan ini bukan sekadar rumah ibadah, tetapi juga bukti dari komitmen pemerataan pembangunan hingga ke pelosok negeri.

Dengan luas mencapai 60,7 meter x 39 meter dan daya tampung hingga 1.800 jemaat, Gereja Santo Bonifasius menjadi salah satu gereja terbesar di Mahulu. Dibangun dengan arsitektur megah, gereja ini mencerminkan harapan besar bagi masyarakat setempat akan masa depan yang lebih baik.

"Semoga gereja ini menjadi tempat yang penuh berkah, mempererat persaudaraan, dan memperkuat keimanan jemaat," ujar Bonifasius dalam sambutannya. Pernyataan itu bukan sekadar harapan, tetapi juga cerminan dari perjalanan panjang Mahulu dalam menggapai pemerataan pembangunan, termasuk dalam aspek spiritualitas.

Bagi masyarakat Mahulu, gereja ini lebih dari sekadar tempat beribadah. Ia adalah simbol ketahanan, perjuangan, dan keyakinan bahwa pembangunan bukan hanya soal infrastruktur jalan, tetapi juga tentang memperkuat fondasi keimanan dan kebersamaan. Di penghujung masa jabatannya, Bonifasius meninggalkan jejak yang akan dikenang bukan hanya dalam catatan sejarah pemerintahan, tetapi juga di dalam hati umat yang kini memiliki tempat untuk menyalakan harapan dan doa di tengah terpaan tantangan kehidupan di perbatasan. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait