BRAVO13.ID, Samarinda - Jalanan berdebu dan licin saat hujan masih menjadi pemandangan umum di pusat ibu kota Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Meski menjadi wilayah yang terus berkembang, akses infrastruktur yang memadai masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah. Bupati Mahulu, Dr. Bonifasius Belawan Geh, S.H., M.E., kembali menegaskan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya jalan utama dan pusat pemerintahan, agar daerah ini tidak tertinggal dari wilayah lain di Kalimantan Timur.
"Kita tidak bisa terus bergantung pada fasilitas yang ada sekarang. Ibu kota kabupaten harus lebih representatif, dengan jalan dua jalur dan kawasan perkantoran yang memadai," ujar Bupati Bonifasius dalam pertemuan dengan Dinas PUPR Mahulu di Samarinda, Jumat (14/2/2025).
Bupati menyoroti pentingnya pelebaran jalan di pusat kota serta pengembangan kawasan perkantoran baru. Saat ini, banyak kantor pemerintahan di Mahulu masih berstatus sewa, yang dinilai kurang efisien dalam jangka panjang. Untuk itu, proyek-proyek strategis yang sebelumnya direncanakan di Kota Salib harus diprioritaskan agar pemerintahan lebih tertata dan independen.
Selain perkantoran, penyediaan air bersih menjadi tantangan tersendiri. Masyarakat di beberapa kecamatan masih mengandalkan sumber air alami yang ketersediaannya tidak selalu stabil sepanjang tahun. Oleh karena itu, pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) menjadi salah satu program yang akan didorong Pemkab Mahulu.
Namun, percepatan pembangunan tidak sekadar soal eksekusi proyek. Bupati menegaskan bahwa kebijakan ini harus selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis (Renstra). Ia juga mengingatkan agar tender proyek dilakukan tepat waktu sehingga tidak terjadi keterlambatan pengerjaan.
"Kita ingin pembangunan yang benar-benar terarah dan berkelanjutan. Jangan sampai kita menghamburkan anggaran tanpa dampak nyata bagi masyarakat," tambahnya.
Dengan kondisi geografis Mahulu yang cukup menantang, percepatan pembangunan infrastruktur bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga strategi dalam mengoptimalkan sumber daya. Tantangan utama terletak pada keterbatasan anggaran dan faktor cuaca yang dapat menghambat proses konstruksi.
Jika semua berjalan sesuai rencana, maka proyek-proyek ini akan membawa perubahan besar bagi Mahulu. Namun, jika masih terkendala birokrasi dan eksekusi, bukan tidak mungkin Mahulu akan tertinggal jauh dibanding kabupaten lain di Kalimantan Timur. (adv)