Bravo 13
Berpotensi Masuk Danantara setelah Diundang Prabowo, Siapa Sebenarnya Ray Dalio?Di tengah tantangan ekonomi global, Prabowo bertemu miliarder Ray Dalio di Istana. Apa nasihatnya untuk masa depan investasi Indonesia?
Oleh Handoko2025-03-07 19:13:00
Berpotensi Masuk Danantara setelah Diundang Prabowo, Siapa Sebenarnya Ray Dalio?
Presiden Prabowo Subianto memimpin pertemuan dengan miliarder Amerika Serikat, Ray Dalio, di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat (7/3). (ANTARA/Galih Pradipta)

BRAVO13.ID, Jakarta – Dalam dunia yang dipenuhi ketidakpastian ekonomi global, mengelola investasi negara bukanlah tugas mudah. Itulah mengapa Presiden Prabowo Subianto mengundang Raymond Thomas Dalio atau Ray Dalio, salah satu investor paling berpengaruh di dunia, untuk berdiskusi di Istana Negara pada Jumat (7/3). Dengan pengalaman puluhan tahun dan kekayaan mencapai Rp228 triliun, Dalio dianggap sebagai sosok yang tepat untuk memberikan perspektif strategis bagi Indonesia, khususnya dalam pengelolaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Pertemuan itu berlangsung dalam suasana penuh antusiasme. Prabowo menegaskan bahwa Indonesia perlu mendengar masukan dari sosok yang sudah terbukti sukses dalam mengelola investasi di tingkat global.

"Kami sangat membutuhkan nasihat-nasihat kritis," ujar Prabowo kepada Dalio. "Kami ingin terus belajar, dan Anda memiliki pengalaman luar biasa di bidang ini."

Sejak diluncurkan, Danantara diharapkan menjadi motor penggerak investasi strategis Indonesia, menarik dana dari luar negeri untuk membiayai pembangunan infrastruktur dan sektor-sektor potensial. Namun, mengelola sovereign wealth fund di tengah dinamika ekonomi dunia bukan perkara sederhana. Banyak negara yang gagal karena salah strategi, manajemen buruk, atau intervensi politik yang tidak tepat. Dalam konteks inilah, masukan dari Dalio menjadi sangat berharga.

Ray Dalio dan Masa Depan Danantara

Nama Ray Dalio sendiri tidak sekadar hadir sebagai penasihat informal. Kepala Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, memberikan sinyal kuat bahwa miliarder Amerika ini berpotensi masuk dalam jajaran kepengurusan lembaga tersebut.

"Insyaallah," ujar Rosan singkat saat ditanya kemungkinan Dalio bergabung dalam dewan penasihat Danantara.

Menurut Rosan, kehadiran Dalio dalam pertemuan ini juga bertujuan untuk berbagi pengalaman dengan para pengusaha lokal, yang diharapkan dapat menyerap wawasan berharga dalam mengelola investasi jangka panjang. Dalio selama ini dikenal sebagai penasihat bagi berbagai sovereign wealth fund dunia, dan pengalamannya diyakini akan memberikan perspektif baru bagi Danantara.

"Masukan-masukannya sangat berharga. Ini akan membantu Danantara berjalan sesuai amanahnya," ujar Rosan.

Ketika ditanya lebih lanjut apakah Dalio akan resmi menjadi bagian dari Danantara, Rosan hanya tersenyum dan mengacungkan jempolnya, seolah mengisyaratkan bahwa pengumuman resmi tinggal menunggu waktu.

Siapa Ray Dalio?

Ray Dalio bukan sekadar investor biasa. Ia adalah pendiri Bridgewater Associates, salah satu hedge fund terbesar di dunia dengan dana kelolaan mencapai lebih dari US$125 miliar pada 2023. Ia dikenal sebagai pionir dalam strategi investasi berbasis diversifikasi dan manajemen risiko, yang membuatnya mampu bertahan dari berbagai krisis ekonomi global.

Namun, perjalanan hidup Dalio tidak selalu mudah. Lahir di New York pada 8 Agustus 1949 dari keluarga sederhana, ia menghabiskan masa kecilnya bekerja serabutan—mulai dari memotong rumput hingga menjadi caddy di lapangan golf. Pekerjaannya sebagai caddy inilah yang memperkenalkannya pada dunia investasi, saat ia bertemu dengan tokoh-tokoh Wall Street yang kemudian mengajarkannya dasar-dasar investasi.

Pada usia 12 tahun, Dalio menggunakan uang hasil bekerja untuk membeli saham Northeast Airlines. Keputusannya terbukti tepat ketika nilai sahamnya melonjak tiga kali lipat. Dari situlah ketertarikannya pada dunia investasi semakin berkembang, hingga akhirnya ia mendirikan Bridgewater Associates pada 1975 di apartemen kecilnya di New York.

Setelah puluhan tahun membangun kerajaan bisnisnya, Dalio resmi melepas jabatan CEO Bridgewater pada 2017 dan menyerahkan mayoritas kendali perusahaan kepada dewan direksi. Meski demikian, pengaruhnya di dunia investasi tetap kuat. Hingga 2025, ia masih tercatat sebagai salah satu orang terkaya di dunia, berada di peringkat ke-163 menurut Forbes dengan kekayaan mencapai US$14 miliar atau sekitar Rp228 triliun.

Arah Baru Investasi Indonesia?

Kehadiran Ray Dalio di Istana Negara bukan sekadar pertemuan biasa. Jika benar Dalio bergabung dalam dewan penasihat Danantara, ini bisa menjadi langkah strategis bagi Indonesia dalam mengelola investasinya dengan pendekatan yang lebih terukur dan berbasis pengalaman global.

Prabowo tampaknya memahami bahwa di era ekonomi yang semakin dinamis, nasihat dari sosok seperti Dalio bisa menjadi pembeda antara stagnasi dan pertumbuhan pesat. Dengan latar belakang yang kaya pengalaman dan kesuksesan yang tak terbantahkan, Dalio bisa menjadi sosok kunci dalam membentuk strategi investasi Indonesia di masa depan. Kini, tinggal menunggu kepastian—akankah pertemuan ini menjadi awal dari babak baru investasi nasional, atau hanya sekadar perbincangan tanpa tindak lanjut? (*)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait