BRAVO13.ID, Jakarta - Di tengah bayangan perlambatan ekonomi global dan tantangan domestik yang kian kompleks, Istana Kepresidenan Jakarta kembali menjadi magnet bagi sejumlah pengusaha besar, Jumat (7/3/2025). Salah satu sosok yang paling menarik perhatian adalah Ray Dalio, miliarder dan investor global pendiri Bridgewater Associates yang terkenal dengan pendekatan investasi berbasis data. Kehadiran Dalio, yang duduk tepat di samping Presiden Prabowo Subianto, memberikan sinyal kuat betapa seriusnya Indonesia dalam mengelola ekonomi nasional di tengah tantangan global.

Dalam foto yang beredar, tampak jelas suasana serius sekaligus akrab di ruang pertemuan. Dalio duduk di sebelah Presiden Prabowo, bersebelahan dengan tokoh penting seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Tampak pula Ketua CT Corp Chairul Tanjung, Anthony Salim, Sugianto Kusuma (Aguan), Boy Thohir, James Riady, dan bos-bos besar lainnya dari berbagai sektor strategis Indonesia.

Kehadiran Dalio di antara konglomerat kakap Indonesia mengirim sinyal kuat bahwa Prabowo serius merangkul kekuatan ekonomi global dalam mendukung agenda strategis pemerintah. Sehari sebelumnya, Kamis (6/3/2025), delapan taipan juga hadir di Istana, membahas berbagai isu strategis mulai dari swasembada pangan dan energi hingga percepatan industrialisasi.

Dalam pertemuan itu, Garibaldi "Boy" Thohir, Presiden Direktur Adaro Energy, mengungkapkan bahwa Prabowo mendorong para pengusaha tidak hanya menjadi penonton, tetapi aktif mendukung program prioritas nasional, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG). "Awalnya kami hanya fokus pendidikan di PAUD-PAUD binaan kami, tapi ternyata Presiden mengingatkan bahwa asupan gizi juga penting," ujar Boy Thohir.

Pertemuan dua hari berturut-turut ini menjadi penanda kuat bahwa era pemerintahan Prabowo ingin mengakselerasi kerja sama pemerintah-swasta dalam mewujudkan berbagai target besar nasional. Kehadiran investor kelas dunia seperti Ray Dalio menegaskan pesan tegas Prabowo bahwa pemerintah tidak hanya terbuka bagi investor lokal, tapi juga serius menarik dukungan investasi global untuk memperkuat perekonomian Indonesia di tengah tantangan global yang semakin menantang. (*)