BRAVO13.ID, Jakarta - Di tengah meningkatnya tren kendaraan ramah lingkungan, langkah pemerintah memberikan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen menjadi angin segar bagi industri otomotif nasional. PT Toyota-Astra Motor (TAM) langsung merespons kebijakan ini dengan menurunkan harga dua model hybrid populernya, Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross Hybrid, hingga belasan juta rupiah.
Keputusan ini sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025 yang resmi diundangkan pada 4 Februari 2025. Direktur Pemasaran PT TAM, Anton Jimmy Suwandi, mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut membawa dampak positif bagi penjualan.
“Seluruh model hybrid Toyota, yakni Zenix dan Yaris Cross, mengalami penurunan harga mulai dari Rp10 juta hingga Rp13 juta. Ini tentu menjadi kabar baik bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan elektrifikasi,” ujar Anton dalam sebuah kesempatan.
Peningkatan Permintaan dan Kontribusi Hybrid dalam Pasar
Tren ini terlihat jelas dari lonjakan pemesanan kendaraan hybrid Toyota pada awal 2025. Selama Januari hingga Februari, permintaan wholesales Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid menunjukkan peningkatan signifikan. Bahkan, pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, Kijang Innova Zenix Hybrid menjadi model dengan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) terbanyak, mencapai 600 unit dari total 2.700 SPK Toyota atau sekitar 22 persen.
Secara umum, kendaraan hybrid semakin mendominasi pasar elektrifikasi di Indonesia. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa sepanjang 2024, sebanyak 59.903 unit kendaraan hybrid (HEV) terjual, mencakup 58,03 persen dari total penjualan kendaraan elektrifikasi. Sementara itu, mobil listrik berbasis baterai (BEV) hanya mencapai 43.188 unit (41,84 persen) dan plug-in hybrid (PHEV) sebanyak 136 unit (0,135 persen). Toyota sendiri menjadi pemimpin pasar dengan kontribusi penjualan elektrifikasi mencapai 35.245 unit atau sekitar 35,3 persen.
Dalam segmen hybrid, Toyota menguasai pangsa pasar sebesar 62,3 persen. Kontributor terbesar adalah Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid dengan total penjualan 26.470 unit (75,12 persen), diikuti oleh Yaris Cross Hybrid sebesar 4.144 unit (11,67 persen), serta model lainnya seperti Toyota Alphard Hybrid (3.838 unit), Toyota Vellfire Hybrid (510 unit), Toyota Camry Hybrid (152 unit), dan Toyota Corolla Cross Hybrid (109 unit).
Insentif Sebagai Strategi Mendorong Kendaraan Ramah Lingkungan
Penyesuaian tarif PPnBM menjadi faktor utama dalam penurunan harga kendaraan hybrid. Tarif PPnBM untuk Kijang Innova Zenix Hybrid turun dari 7 persen menjadi 4 persen, sementara untuk Yaris Cross Hybrid dari 6 persen menjadi 3 persen. Konversi ke harga jual menunjukkan bahwa konsumen kini dapat membeli kendaraan ini dengan selisih harga yang lebih rendah hingga Rp13 juta.
Anton menekankan bahwa langkah ini bukan hanya menguntungkan konsumen, tetapi juga menjadi dorongan besar bagi industri otomotif nasional dalam mengembangkan kendaraan elektrifikasi.
“Adanya insentif ini tentu hal yang positif. Sejalan dengan target Toyota, kami akan terus menambah opsi kendaraan elektrifikasi di Indonesia, termasuk model hybrid. Selain itu, kami berkomitmen mengembangkan industri otomotif lokal dengan memproduksi model-model ini secara lokal,” tambahnya.
Pemerintah sendiri telah mencanangkan target net zero emission pada 2060, yang berarti kendaraan elektrifikasi, termasuk hybrid, akan memainkan peran penting dalam transisi energi. Dengan insentif yang diberikan, harapannya, lebih banyak konsumen beralih ke kendaraan rendah emisi, menciptakan pasar otomotif yang lebih berkelanjutan.
Kebijakan ini bukan hanya sekadar penyesuaian harga, tetapi bagian dari peta jalan besar menuju ekosistem mobilitas ramah lingkungan di Indonesia. Dengan semakin terjangkaunya harga kendaraan hybrid, langkah menuju masa depan otomotif yang lebih hijau kini semakin nyata. (*)