BRAVO13.ID, Rotterdam – Di bawah sorotan ribuan pendukung fanatiknya, Feyenoord memulai laga dengan penuh percaya diri. Statistik menunjukkan mereka menciptakan lebih banyak peluang dalam 30 menit pertama, dengan penguasaan bola mencapai 55% dan lima percobaan ke gawang. Namun, superioritas itu tak berarti tanpa penyelesaian akhir yang efektif. Inter Milan, meski tertekan di awal, justru menunjukkan kelasnya dengan permainan yang disiplin dan mematikan di depan gawang.

Seperti serigala yang mengintai mangsa, Inter hanya butuh satu kesempatan emas untuk menghukum tuan rumah. Menit ke-38 menjadi titik balik ketika Nicolo Barella mengirim umpan silang sempurna ke tiang jauh. Marcus Thuram, yang tak terkawal, menyambarnya dengan tendangan voli akurat yang bersarang di sudut atas gawang Feyenoord. Stadion De Kuip yang semula bergemuruh, mendadak sunyi.

Keunggulan Inter semakin tak terbendung hanya lima menit setelah babak kedua dimulai. Piotr Zielinski mencoba peruntungan dengan melepaskan tembakan dari luar kotak penalti, namun bola membentur Jakub Moder dan memantul liar di dalam area berbahaya. Lautaro Martinez, yang terkenal dengan insting predatornya, tak menyia-nyiakan kesempatan. Dengan cepat, ia menyambar bola dan menaklukkan kiper Timon Wellenreuther dengan penyelesaian klinis ke atap gawang. Skor berubah menjadi 2-0 untuk Inter.

Nerazzurri sebetulnya bisa mencetak gol ketiga ketika wasit menunjuk titik putih usai Thuram dijatuhkan di kotak penalti. Namun, Zielinski gagal menambah keunggulan setelah eksekusinya terlalu lemah dan dengan mudah ditepis oleh Wellenreuther.

Meski tak bermain dengan tempo tinggi, Inter menunjukkan ketenangan dan efisiensi yang menjadi ciri khas tim elite Eropa. Thuram dan Martinez menjadi dua pemain kunci yang memastikan kemenangan berharga di kandang lawan. Feyenoord, yang sepanjang laga berjuang keras menciptakan peluang, harus menelan pil pahit akibat lemahnya penyelesaian akhir dan kehilangan konsentrasi dalam momen krusial.

Sorotan Pertandingan

Marcus Thuram menjadi bintang dalam laga ini dengan pergerakan cerdas dan golnya yang membuka jalan bagi kemenangan Inter. Meski hanya bermain selama satu jam, dampaknya begitu terasa di sepanjang pertandingan, terutama dalam menciptakan ancaman bagi lini belakang Feyenoord. Di sisi lain, pertahanan Feyenoord yang awalnya tampil cukup disiplin justru menjadi titik lemah mereka. Dua gol Inter tercipta akibat kehilangan konsentrasi di momen-momen krusial, yang akhirnya membuat tim tuan rumah berada dalam situasi sulit menjelang leg kedua. Jika tidak ada perbaikan signifikan, peluang Feyenoord untuk lolos ke perempat final akan semakin mengecil.

Apa Selanjutnya?

Inter akan kembali fokus ke Serie A dengan menghadapi Monza pada Sabtu malam sebelum menjamu Feyenoord di leg kedua di San Siro pada 11 Maret. Sementara itu, Feyenoord harus menemukan solusi untuk mempertajam lini depan mereka jika masih ingin bermimpi membalikkan keadaan di Italia. Dengan defisit dua gol, mereka harus bermain sempurna di kandang Inter, sebuah misi yang hampir mustahil melawan tim seefisien Nerazzurri. (*)