Bravo 13
Pemkot Samarinda Dinilai Kurang Perhatian pada UMKM Muda, Dhony Minta Aksi KonkretAnak muda Samarinda kian kreatif merintis usaha, tapi tanpa pendampingan yang memadai, banyak yang kesulitan berkembang di pasar yang kompetitif.
Oleh Puji Tri2025-03-02 01:33:00
Pemkot Samarinda Dinilai Kurang Perhatian pada UMKM Muda, Dhony Minta Aksi Konkret
Anggota DPRD Samarinda, Romadhony Putra Pratama. (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Samarinda - Setiap tahunnya, jumlah wirausaha muda di Samarinda terus bertambah. Data Dinas Koperasi dan UKM menyebutkan, lebih dari 60 persen pelaku usaha mikro di kota ini berasal dari kalangan anak muda. Namun, di balik geliat kewirausahaan itu, mereka dihadapkan pada tantangan besar: minimnya akses pelatihan, pendampingan, dan strategi pemasaran yang efektif.

Anggota DPRD Samarinda, Romadhony Putra Pratama, mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam menyediakan fasilitas publik yang menarik bagi generasi muda. Salah satu contohnya adalah Taman Cerdas yang telah diperbarui menjadi taman modern dengan fasilitas perpustakaan yang nyaman. Menurutnya, kehadiran ruang-ruang publik semacam ini sangat penting dalam mendukung aktivitas positif anak muda.

“Saya melihat ada Taman Cerdas yang sudah diperbarui menjadi taman modern. Ada perpustakaan di sana. Itu kan anak-anak muda suka tuh, ya kan,” ujarnya.

Namun, Dhony menegaskan bahwa perhatian terhadap anak muda tak cukup hanya berhenti pada penyediaan fasilitas. Bagi mereka yang telah berani melangkah dengan membangun usaha kecil, dukungan lebih konkret sangat dibutuhkan. Pelaku UMKM muda, katanya, memerlukan pendampingan yang lebih intensif agar dapat bersaing di pasar nasional.

Ia menyoroti perlunya program pelatihan yang lebih aplikatif, bukan sekadar teoritis, untuk membantu anak muda mengembangkan bisnis mereka. “Seperti pelatihan yang melakukan kajian dan pembelajaran terkait UMKM. Yang hal-hal mudahnya saja, seperti packaging-nya (kemasan), cara menjualnya, itu mungkin pemerintah lebih harus meningkatkan,” jelasnya.

Tak sedikit pelaku UMKM muda di Samarinda yang akhirnya kesulitan mengembangkan usaha mereka karena kurangnya bimbingan. Banyak dari mereka terpaksa menutup bisnis sebelum benar-benar berkembang akibat keterbatasan pengetahuan tentang branding, pemasaran digital, hingga akses permodalan.

Dengan bimbingan yang lebih sistematis dan berkelanjutan, Dhony yakin bahwa UMKM di Samarinda dapat tumbuh lebih pesat dan memiliki daya saing tinggi di tingkat nasional. Ia berharap Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda, Andi Harun-Saefuddin Zuhri, dapat memberikan perhatian lebih besar terhadap pengembangan sumber daya manusia muda guna mendukung visi besar Indonesia Emas 2045.

“Sumber daya manusia yang unggul akan menentukan masa depan kita. Kalau anak-anak muda ini mendapatkan pembinaan yang baik, mereka bukan hanya bisa bertahan, tapi juga berkembang, bahkan bisa membawa produk mereka ke level nasional,” tegasnya.

Harapan ini bukan sekadar wacana. Ia mengajak Pemkot Samarinda untuk melihat lebih dalam kebutuhan para pelaku UMKM muda, agar potensi besar mereka tidak terhambat oleh kurangnya dukungan yang semestinya bisa diberikan sejak dini. Dengan perhatian yang lebih serius, Samarinda bukan hanya menjadi kota dengan fasilitas modern, tetapi juga melahirkan generasi pengusaha yang siap bersaing di kancah nasional. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait