Bravo 13
APBD Terbatas, DPRD Apresiasi Cara Andi Harun Danai Proyek InfrastrukturAnggaran terbatas, tapi proyek besar terus berjalan. Di balik itu, ada strategi cerdik Andi Harun yang mendapat apresiasi DPRD Samarinda.
Oleh Handoko2025-03-01 01:06:00
APBD Terbatas, DPRD Apresiasi Cara Andi Harun Danai Proyek Infrastruktur
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar. (Dok Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Samarinda Dengan keterbatasan anggaran, membangun kota bukanlah tugas mudah. APBD Samarinda tahun 2024 tercatat sekitar Rp3,7 triliun, angka yang masih jauh dari cukup untuk mendanai berbagai proyek infrastruktur yang dibutuhkan kota ini. Namun, di bawah kepemimpinan Wali Kota Andi Harun, Samarinda tak stagnan. Proyek-proyek besar terus berjalan, dari revitalisasi jalan utama hingga pembangunan infrastruktur strategis. Kuncinya? Mencari sumber pendanaan di luar APBD.

Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menilai strategi Andi Harun dalam mendapatkan pendanaan tambahan adalah langkah inovatif yang patut diapresiasi. Menurutnya, kemampuan wali kota dalam menggali peluang pembiayaan dari berbagai sumber telah menjadi faktor krusial dalam merealisasikan megaproyek infrastruktur.

“Kalau kita punya anggaran besar dan tinggal menggunakannya, itu bukan hal yang sulit. Tapi bagaimana membangun dengan dana yang terbatas dan tetap bisa mendatangkan investasi dari luar, itu yang luar biasa,” kata Deni.

Ia menegaskan bahwa tanpa terobosan seperti ini, pembangunan Samarinda bisa berjalan jauh lebih lambat. Sebab, APBD tidak akan mampu membiayai semua kebutuhan infrastruktur kota yang terus berkembang pesat.

Di periode pertama kepemimpinan Andi Harun, sederet proyek besar berhasil terealisasi—mulai dari perbaikan jalan strategis, modernisasi drainase, hingga pengembangan kawasan perkotaan yang lebih tertata. Deni menilai pencapaian ini bukan sekadar infrastruktur fisik, tetapi juga mewariskan cara berpikir inovatif dalam tata kelola pembangunan kota.

“Apa yang beliau tinggalkan bukan hanya bangunan dan jalan, tapi juga pola pikir bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti membangun,” tambahnya.

Ke depan, DPRD berharap pola inovatif ini tidak hanya diterapkan di sektor infrastruktur, tetapi juga merambah ke bidang lain seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kerakyatan. Sebab, membangun kota bukan hanya tentang membangun fisik, tetapi juga memastikan kesejahteraan masyarakatnya meningkat.

Jika strategi ini terus berlanjut, Samarinda bisa menjadi contoh bagaimana keterbatasan anggaran bukanlah hambatan, melainkan tantangan yang bisa diatasi dengan visi dan kreativitas. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait