
BRAVO13.ID, Samarinda - Gedung-gedung baru menjulang, jalanan kian mulus, dan tata kota yang lebih rapi menjadi bukti nyata perubahan Samarinda dalam lima tahun terakhir. Namun, di balik kemajuan infrastruktur ini, ada satu pertanyaan besar yang masih menggantung: apakah masyarakatnya sudah cukup siap bersaing di masa depan?
Memasuki periode kedua kepemimpinannya, Wali Kota Samarinda Andi Harun bersama wakilnya, Saefuddin Zuhri, menghadapi tantangan yang tak kalah berat dari periode sebelumnya. Jika sebelumnya pembangunan fisik menjadi fokus utama, kini ada harapan besar agar pembangunan sumber daya manusia (SDM) tak lagi menjadi bayang-bayang.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menegaskan bahwa pembangunan manusia harus mendapat porsi yang sama dengan infrastruktur. Menurutnya, investasi dalam pendidikan dan pengembangan generasi muda sangat krusial, bukan hanya untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM), tetapi juga demi menyiapkan Samarinda sebagai bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045.
"Kalau kami berharap, pembangunan manusia juga harus ada. Artinya, harus seimbang antara pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas masyarakat," ujarnya.
Lebih lanjut, Deni menyoroti janji kampanye Andi Harun yang ingin menjadikan Samarinda sebagai kota unggul dan madani. Menurutnya, konsep tersebut hanya bisa terwujud jika kapasitas masyarakat juga ditingkatkan. Tanpa SDM yang mumpuni, semua pembangunan fisik hanya akan menjadi lanskap indah tanpa makna yang mendalam bagi kehidupan warganya.
"Di periode kedua ini, kami berharap peningkatan kapasitas masyarakat akan menjadi fokus yang lebih besar," tambahnya.
Namun, membangun manusia tak semudah membangun jalan. Tantangannya lebih kompleks, membutuhkan komitmen jangka panjang, sinergi antar-lembaga, serta kebijakan yang benar-benar menyentuh akar permasalahan, mulai dari pendidikan, pelatihan keterampilan, hingga kesejahteraan sosial.
Deni juga menekankan pentingnya sinergi yang kuat antara Andi Harun dan Saefuddin Zuhri dalam menjalankan pemerintahan agar visi besar ini dapat terealisasi secara optimal.
Kini, Samarinda telah bergerak maju dengan infrastruktur yang lebih baik. Tapi pertanyaan besarnya tetap ada: di kota yang semakin modern ini, apakah manusianya juga siap menghadapi masa depan? Jawaban dari pertanyaan ini akan menentukan arah Samarinda di tahun-tahun mendatang. (adv)