Bravo 13
Naturalisasi Audero Cs Disetujui, Dilema Baru bagi Patrick KluivertDi bawah mistar, di lini tengah, dan di sisi lapangan, tiga pemain baru siap masuk. Tapi, siapa yang harus rela tergeser dari Timnas Garuda?
Oleh Handoko2025-03-05 18:45:00
Naturalisasi Audero Cs Disetujui, Dilema Baru bagi Patrick Kluivert
Emil Audero bereaksi saat membela Palermo dalam laga Serie B melawan Brescia di Stadion Renzo Barbera, Palermo, Italia, 2 Maret 2025. (Foto: Tullio Puglia/Getty Images)

BRAVO13.ID, Jakarta - Pada 20 Maret 2025, Timnas Indonesia akan menghadapi Australia dalam laga krusial babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, pertanyaan yang menggantung bukan hanya soal strategi permainan, melainkan siapa yang akan berdiri di lapangan saat peluit awal dibunyikan.

Naturalisasi tiga pemain keturunan—Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy—telah disetujui Komisi X DPR RI pada Rabu (5/3), memberikan harapan baru bagi skuad Garuda. Tetapi, di balik antusiasme publik, terselip pertanyaan mendasar: Apakah kehadiran mereka benar-benar akan membawa perubahan positif atau justru menggusur para pemain yang lebih dulu berjuang untuk tim nasional?

1. Emil Audero: Kiper Berpengalaman, Ancaman bagi Maarten Paes?

Sektor penjaga gawang akan menjadi salah satu yang paling terdampak dengan kehadiran Emil Audero. Jebolan akademi Juventus ini kini bermain untuk Como di Serie B setelah memiliki pengalaman di Serie A bersama Inter Milan dan Sampdoria. Dengan jam terbangnya yang tinggi di kompetisi elite Eropa, Audero berpotensi langsung merebut posisi kiper utama.

Namun, Maarten Paes tidak akan menyerah begitu saja. Kiper FC Dallas ini telah membuktikan kemampuannya sejak debut bersama Timnas Indonesia. Meski demikian, dalam pertandingan tingkat tinggi, pengalaman Audero bisa menjadi faktor krusial yang membuatnya lebih diunggulkan oleh pelatih Patrick Kluivert. Jika Audero menjadi pilihan utama, Paes harus menghadapi dilema: bersaing lebih keras atau menerima kenyataan tersingkir dari skuat utama.

2. Dean James: Sayap Lincah, Pengancam Rafael Struick dan Nathan Tjoe-A-On?

Dean James, pemain Go Ahead Eagles yang awalnya dikenal sebagai bek kiri, kini dihadapkan pada persaingan ketat dengan Rafael Struick dan Nathan Tjoe-A-On. Dengan Calvin Verdonk yang sudah kokoh di posisi bek kiri, opsi terbaik bagi James adalah beralih ke sayap kiri. Data dari Transfermarkt mencatat bahwa ia telah bermain sembilan kali di posisi ini, termasuk satu laga di Eredivisie musim ini.

Jika Kluivert menerapkan formasi 4-2-3-1, James bisa mengisi trio gelandang serang bersama Marselino Ferdinan dan Ragnar Oratmangoen. Kecepatan dan kemampuannya dalam menyerang maupun bertahan bisa menjadi elemen baru dalam strategi timnas. Namun, dampaknya jelas: Rafael Struick yang selama ini menghuni posisi tersebut bisa kehilangan tempatnya, begitu pula dengan Nathan Tjoe-A-On yang berpotensi menjadi pemain pelapis.

3. Joey Pelupessy: Gelandang Bertahan Berpengalaman, Rival Baru Ivar Jenner?

Di lini tengah, Joey Pelupessy yang berusia 31 tahun membawa pengalaman panjang dari kompetisi Belanda dan Inggris. Sebagai gelandang bertahan, ia memiliki kemampuan membaca permainan dan menjaga keseimbangan tim, yang membuatnya menjadi pilihan ideal untuk berduet dengan Thom Haye dalam skema double pivot.

Namun, kehadirannya berisiko menggeser Ivar Jenner. Meski Jenner memiliki talenta besar, perbedaan utama terletak pada pengalaman di laga-laga besar. Pelupessy yang telah merasakan atmosfer kompetisi elite lebih lama bisa menjadi pilihan utama, sementara Jenner harus berjuang lebih keras untuk mempertahankan tempatnya.

Waktu yang Terbatas, Taruhan Besar untuk Timnas Indonesia

PSSI tidak memiliki banyak waktu. Jika proses naturalisasi tidak selesai dalam beberapa pekan ke depan, Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy tidak akan bisa bermain melawan Australia (20 Maret) dan Bahrain (25 Maret). Selain itu, ketiganya juga diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia di Piala Asia 2027.

Namun, muncul pertanyaan besar: Apakah tambahan tiga pemain naturalisasi ini akan benar-benar mengangkat level Timnas Indonesia? Ataukah justru menjadi bumerang yang menghambat regenerasi pemain muda lokal?

Naturalisasi telah menjadi strategi penting dalam membangun tim yang lebih kompetitif, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, bisa memicu dilema besar di tubuh tim nasional. Keputusan ada di tangan PSSI dan Patrick Kluivert. Apakah mereka akan meramu skuad dengan keseimbangan yang tepat, atau justru mengorbankan regenerasi demi ambisi jangka pendek? (*)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait