Bravo 13
Ngabers Internasional, Rich Brian Gaspol Pakai MioDi jalanan sepi, dengan sandal selop dan Mio tua, Rich Brian bersiap ngegas. Bukan di panggung dunia, tapi di lintasan "ngabers" Indonesia.
Oleh Handoko2025-03-04 14:37:00
Ngabers Internasional, Rich Brian Gaspol Pakai Mio
Rich Brian berpose di atas Yamaha Mio modifikasi menghadirkan vibes 'ngabers' khas anak motor Indonesia. (Foto: Twitter/@richbrian)

BRAVO13.ID, Jakarta – Lebih dari 10 juta pendengar bulanan di Spotify, tampil di panggung-panggung besar dunia, dan berkolaborasi dengan musisi internasional ternama—Rich Brian telah mengukuhkan dirinya sebagai ikon hip-hop global. Namun, di balik kesuksesan yang membawanya dari Jakarta ke Los Angeles, unggahan terbarunya di media sosial justru memperlihatkan sisi yang jauh dari gemerlap industri musik: seorang pemuda bersandal jepit, mengendarai Yamaha Mio tua di jalanan kosong, dengan ekspresi penuh semangat seolah sedang bersiap untuk balapan liar.

Dalam dunia yang penuh pencitraan dan eksklusivitas, unggahan ini terasa kontras. Alih-alih memamerkan mobil sport atau jam tangan mewah, Rich Brian justru memilih untuk tampil dengan gaya yang lebih dekat dengan kehidupan anak muda Indonesia. “Get in loser,” tulisnya di Twitter, seakan mengundang siapa pun untuk ikut serta dalam petualangan sederhana ini.

Mio Tua dan Budaya "Ngabers" yang Tak Lekang Waktu

Sejak diperkenalkan pada 2003, Yamaha Mio telah menjadi simbol kebebasan bagi generasi muda Indonesia. Dengan bodi ringan dan mesin yang mudah dimodifikasi, skutik ini bukan hanya alat transportasi, tetapi juga bagian dari gaya hidup. Komunitas pecinta Mio berkembang pesat, dari anak sekolah yang menggunakannya untuk keperluan sehari-hari, hingga mereka yang memodifikasi habis-habisan untuk memenuhi hasrat otomotifnya.

Dalam foto yang dibagikan, motor yang dikendarai Rich Brian memiliki ciri khas modifikasi Thailook ringan—velg jari-jari, striping merah muda, dan knalpot racing yang memberi kesan "ngegas". Sementara itu, gaya berpakaiannya—kaos polos, celana pendek, dan sandal selop—menjadi elemen yang semakin menguatkan citra "ngabers" lokal.

Tidak butuh waktu lama hingga netizen membanjiri unggahan tersebut dengan komentar kocak.
"Bang Brian kapan sunmori ke Cibubur?" tulis seorang warganet.
"Mau ke 212 Auto Service dulu bang?" tambah yang lain.
Sementara itu, beberapa fans internasional tampak kebingungan dengan humor yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang akrab dengan budaya otomotif jalanan di Indonesia.

Lebih dari Sekadar Lelucon: Representasi Budaya Lokal di Kancah Global

Di era digital, di mana citra seorang musisi bisa dengan mudah dikonstruksi untuk terlihat eksklusif, kehadiran Rich Brian dengan Mio tua di jalanan kosong terasa seperti sebuah pernyataan tersendiri. Bahwa kebesaran seseorang tak selalu diukur dari kemewahan, tetapi dari seberapa dekat ia tetap terhubung dengan akar budayanya.

Unggahan ini bukan hanya sekadar meme yang menghibur, tetapi juga menunjukkan bagaimana budaya lokal dapat melintasi batas global tanpa kehilangan esensinya. Yamaha Mio dan gaya "ngabers" mungkin merupakan fenomena khas Indonesia, tetapi kesederhanaan dan nostalgia yang dibawanya ternyata bisa menarik perhatian dunia.

Mungkin, tanpa kita sadari, Rich Brian telah membuktikan bahwa di balik kesuksesan internasionalnya, ia tetaplah pemuda yang bisa menikmati hal-hal sederhana—seperti memacu Mio tua di jalanan sepi, dengan angin sore yang membelai wajah. Karena pada akhirnya, tak peduli sejauh apa kita melangkah, selalu ada bagian dari diri kita yang tetap ingin merasakan kebebasan seperti masa remaja. (*)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait