Bravo 13
Air Keruh di Samarinda Utara, DPRD Desak Perumdam Tirta Kencana TransparanSetiap pagi, warga Samarinda Utara menanti air bersih. Namun, yang keluar dari keran justru berwarna cokelat, berbau, dan nyaris tak layak pakai.
Oleh Handoko2025-02-25 03:05:00
Air Keruh di Samarinda Utara, DPRD Desak Perumdam Tirta Kencana Transparan
Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Andriansyah. (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Samarinda - Setiap pagi, Rini (35), warga Samarinda Utara, harus menunggu beberapa jam agar air dari keran rumahnya bisa mengalir. Namun, begitu keluar, air tersebut justru berwarna cokelat pekat. Bau lumpur yang menyengat membuatnya ragu untuk menggunakan air itu, bahkan sekadar untuk mencuci pakaian.

“Setiap hari begini. Kalau pun mengalir, airnya keruh. Kami harus menampung dulu, berharap lumpurnya mengendap,” keluhnya.

Kondisi ini bukan hanya dialami Rini. Sejumlah warga di Samarinda Utara juga mengeluhkan buruknya kualitas air bersih dalam beberapa pekan terakhir. Air yang seharusnya menjadi kebutuhan utama justru menjadi sumber keresahan, lantaran sulit digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Masalah ini juga menarik perhatian anggota Komisi III DPRD Samarinda, Andriansyah. Ia mengaku heran dengan kondisi ini, mengingat Samarinda memiliki sumber air yang melimpah dari Sungai Mahakam dan Sungai Karang Mumus.

“Saya jadi bertanya-tanya, Samarinda yang punya sumber air sebesar ini kok malah warganya kesulitan dapat air bersih? Sementara di daerah yang nyaris tak punya sumber air, mereka bisa mengelola dengan baik,” ujarnya.

Aan, sapaan akrabnya, menilai bahwa masyarakat perlu mendapatkan informasi yang jelas mengenai penyebab buruknya kualitas air bersih. Menurutnya, kurangnya transparansi dari pihak Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana membuat masyarakat semakin frustrasi.

“Kadang kita tidak tahu bagaimana prosesnya. Bagaimana air kotor bisa jadi bersih? Apa kendalanya? Kalau ada masalah teknis, ya harus dijelaskan supaya masyarakat juga paham,” lanjutnya.

Selain itu, Aan juga mengimbau agar masyarakat tidak hanya menyalahkan pihak pengelola air, tetapi mencari solusi bersama. Menurutnya, penyelesaian masalah air bersih bukan hanya tanggung jawab Perumdam, melainkan perlu melibatkan berbagai pihak, termasuk DPRD dan pemerintah daerah.

“Ayo kita cari solusi bareng. Perumdam Tirta Kencana harus terbuka, bukan sibuk mencari siapa yang salah. Yang terpenting sekarang, bagaimana air bersih bisa kembali mengalir dengan kualitas yang layak,” tegasnya.

Bagi warga Samarinda, permasalahan ini bukan sekadar ketidaknyamanan, tetapi sudah menjadi tantangan hidup sehari-hari. Di tengah kota yang kaya sumber daya air, mereka masih harus berjuang untuk mendapatkan hak dasar: air bersih yang layak digunakan. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait