Bravo 13
Pasien Dipaksa Urus Administrasi Sebelum Berobat, Iswandi Minta Sistem DiubahBerulang kali bolak-balik mengurus administrasi, sementara nyawa di ujung tanduk. Iswandi mendesak perubahan sistem layanan kesehatan Samarinda.
Oleh Puji Tri2025-02-24 21:07:00
Pasien Dipaksa Urus Administrasi Sebelum Berobat, Iswandi Minta Sistem Diubah
Anggota DPRD Samarinda, Iswandi. (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Samarinda—Rina (38) tak bisa menahan tangis saat menceritakan pengalaman pahitnya mencari layanan kesehatan bagi sang ayah yang kritis akibat komplikasi. Bukannya segera mendapat pertolongan, ia justru dipaksa bolak-balik mengurus administrasi yang berbelit. Waktu yang terbuang sia-sia itu berujung duka—nyawa ayahnya tak tertolong. Kisah seperti ini bukan cerita baru di Samarinda. Banyak warga yang mengeluhkan pelayanan kesehatan yang lambat, prosedur rumit, dan sering kali harus ‘dipingpong’ dari satu instansi ke instansi lain sebelum akhirnya bisa mendapat perawatan medis.

Kondisi ini menjadi sorotan serius bagi Anggota DPRD Samarinda, Iswandi. Ia menilai sistem pelayanan kesehatan saat ini masih jauh dari optimal dan justru membebani masyarakat. “Selama ini mereka bingung kan. Ping pong sana, ping pong sini. Saya mengusulkan jika ada pasien yang berobat ke rumah sakit, pihak faskes bisa mengurus administrasinya sambil orang ini mendapatkan pengobatan. Bukan pasien yang mengurus administrasi dulu, baru dapat pelayanan,” ujar Iswandi.

Menurutnya, solusi sederhana bisa diterapkan agar masyarakat tidak lagi dipersulit ketika berobat. Ia mengusulkan sistem di mana pihak RT maupun fasilitas kesehatan (faskes) bisa segera memproses administrasi pasien tanpa harus menunda pengobatan. Dengan begitu, pasien yang membutuhkan penanganan cepat tidak kehilangan waktu berharga hanya karena prosedur administratif.

“Kita harus pikirkan dampak nyata dari sistem yang berbelit ini. Jarak antar daerah di Samarinda cukup jauh dengan jumlah rumah sakit yang terbatas. Sudah sering kita dengar pasien meninggal di perjalanan karena lambatnya penanganan. Ini bukan hal yang bisa dibiarkan,” tegasnya.

Iswandi mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda untuk segera memperbaiki sistem layanan kesehatan agar lebih responsif dan ramah masyarakat. Baginya, sektor kesehatan adalah pilar utama pembangunan daerah, sehingga tak boleh ada lagi warga yang kehilangan nyawa hanya karena urusan administrasi yang tidak efisien.

“Ini bukan tentang program yang muluk-muluk, tapi solusi yang langsung mengena ke masyarakat. Kita bicara soal nyawa, soal akses yang lebih mudah dan cepat bagi mereka yang membutuhkan,” pungkasnya. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait