Bravo 13
Soroti Ketimpangan Pendidikan, Iswandi: "Sekolah Masih Tak Layak, Anggaran Jangan Sampai Dipotong!"Ruang kelas reyot, guru honorer bergaji minim, dan anak-anak yang sulit sekolah—Iswandi menegaskan, anggaran pendidikan tak boleh dipangkas!
Oleh Handoko2025-02-24 20:41:00
Soroti Ketimpangan Pendidikan, Iswandi: "Sekolah Masih Tak Layak, Anggaran Jangan Sampai Dipotong!"
Anggota DPRD Samarinda, Iswandi. (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Samarinda—Di berbagai sudut Samarinda, masih ada anak-anak yang terpaksa belajar di ruang kelas yang tak layak, guru honorer yang gajinya jauh dari kata cukup, dan akses pendidikan yang belum merata bagi semua kalangan. Padahal, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka partisipasi sekolah di beberapa wilayah pinggiran kota masih lebih rendah dibandingkan kawasan perkotaan.

Melihat kondisi ini, anggota DPRD Samarinda, Iswandi, menegaskan bahwa pendidikan harus menjadi prioritas utama dalam kebijakan pemerintah daerah. Baginya, satu-satunya cara untuk mengubah nasib seseorang dan memutus rantai kemiskinan adalah melalui pendidikan yang berkualitas dan merata.

“Saya meyakini yang bisa mengangkat harkat dan martabat seseorang itu adalah pendidikan. Yang bisa memutus rantai kemiskinan itu pendidikan. Nggak ada yang lain lagi. Dari saya kecil, itu yang saya yakini,” ujarnya dengan nada penuh keyakinan.

Menurutnya, tanpa pendidikan yang baik, mustahil terjadi perubahan dalam kehidupan seseorang maupun sebuah keluarga. Ia menolak keras jika anggaran pendidikan justru dipangkas atau tidak dijadikan prioritas dalam pembangunan.

“Nggak mau lagi itu ada potongan-potongan dan lain sebagainya,” tegasnya.

Iswandi menekankan bahwa pemerintah harus berani berinvestasi lebih besar dalam sektor pendidikan, baik untuk infrastruktur sekolah, peningkatan kesejahteraan guru, hingga jaminan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dengan anggaran yang proporsional dan kebijakan yang berpihak pada dunia pendidikan, ia optimistis Samarinda bisa mencetak generasi unggul dan berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Kalau kita abai sekarang, kita sedang mempertaruhkan masa depan kita sendiri," tutupnya penuh makna. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait