Bravo 13
Kurang Sosialisasi, Pro Bebaya Berisiko Dipersepsikan Tak MerataSebagian warga Samarinda masih bingung soal Pro Bebaya. Minimnya sosialisasi membuat program ini berisiko dianggap tak merata.
Oleh Handoko2025-02-23 20:35:00
Kurang Sosialisasi, Pro Bebaya Berisiko Dipersepsikan Tak Merata
Wakil Ketua DPRD Samarinda, Ahmad Vananzda. (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Samarida - Sebagian warga Samarinda masih bingung dengan program Pro Bebaya, inisiatif andalan Pemerintah Kota yang diklaim sukses memberdayakan masyarakat di tingkat RT. Minimnya sosialisasi ditengarai menjadi pemicu utama, memunculkan anggapan bahwa program ini hanya menguntungkan kelompok tertentu.

Wakil Ketua DPRD Samarinda, Ahmad Vananzda, menyoroti permasalahan ini dan mendesak Pemkot untuk lebih gencar melakukan sosialisasi. Ia menilai tanpa pemahaman yang merata, keberhasilan program ini bisa dipertanyakan dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

"Jangan sampai masyarakat mengira Pro Bebaya ini hanya proyek formalitas atau malah dianggap menguntungkan pihak tertentu saja," ujarnya saat ditemui beberapa hari lalu.

Selain sosialisasi, Vananzda juga menekankan pentingnya evaluasi mendalam untuk memastikan efektivitas program. Menurutnya, keberhasilan tidak bisa sekadar diklaim tanpa melihat pelaksanaan di lapangan. Ia menggarisbawahi perlunya transparansi, terutama terkait kesesuaian antara anggaran yang diajukan RT dengan hasil nyata di masyarakat.

"Bisa jadi ada kendala dalam pelaksanaannya atau mungkin ada ketidaksesuaian anggaran dengan realisasi di lapangan. Hal-hal seperti ini yang harus kita evaluasi," tegasnya.

Jika evaluasi menunjukkan perlunya peningkatan alokasi dana, ia membuka kemungkinan untuk menambah anggaran Pro Bebaya, tentu dengan mempertimbangkan kondisi keuangan daerah.

"Kalau memang terbukti efektif dan anggaran daerah memungkinkan, bukan tidak mungkin kita tingkatkan," tandasnya.

Di tengah berbagai tantangan, Pro Bebaya sejatinya memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan warga Samarinda. Namun, tanpa sosialisasi yang masif dan evaluasi yang ketat, program ini bisa kehilangan esensinya. Masyarakat perlu diyakinkan bahwa inisiatif ini benar-benar hadir untuk mereka—bukan sekadar angka dalam laporan keberhasilan. (*)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait