BRAVO13.ID, Samarinda - Hollywood gempar. Demi Moore, yang sepanjang musim penghargaan menjadi unggulan utama kategori Best Actress, harus menelan pil pahit saat Mikey Madison diumumkan sebagai pemenang di ajang Oscar 2025. Dalam sekejap, ekspresi percaya diri Moore berubah tegang, rahangnya mengatup rapat saat kamera menyorotnya. Malam yang seharusnya menjadi puncak kejayaannya justru berakhir dengan kekalahan tak terduga.
Di dalam Dolby Theatre, sorak-sorai membahana ketika nama Madison disebut. Aktris muda berusia 25 tahun itu meraih penghargaan berkat perannya dalam Anora, film yang juga menyabet lima piala Oscar, termasuk Best Picture. Sebaliknya, Moore, yang tampil luar biasa dalam The Substance, hanya bisa bertepuk tangan sambil bergumam pelan, “Nice.” Padahal, ia telah mengumpulkan banyak kemenangan sepanjang musim penghargaan dan digadang-gadang akan membawa pulang piala tertinggi untuk pertama kalinya dalam kariernya.
Dominasi Anora dan Pidato Penuh Makna Mikey Madison
Kemenangan Madison tidak hanya menjadi kejutan, tetapi juga menandai era baru bagi industri perfilman. Dalam pidato penerimaannya, ia memberikan penghormatan khusus kepada komunitas pekerja seks yang menjadi inspirasi karakternya. “Saya ingin mengenali dan menghormati komunitas pekerja seks. Saya akan terus mendukung dan menjadi sekutu bagi mereka,” ujarnya penuh emosi.
Selain Best Actress, Anora sukses besar dengan menyabet penghargaan bergengsi lain seperti Best Picture, Best Director untuk Sean Baker, Best Original Screenplay, dan Achievement in Film Editing. Film ini menceritakan kisah seorang pekerja seks yang menikahi anak seorang oligarki Rusia, tetapi harus menghadapi tantangan besar ketika keluarga suaminya mencoba membatalkan pernikahan tersebut.
Adrien Brody dan Zoe Saldaña Bersinar di Panggung Oscar
Di kategori Best Actor, Adrien Brody kembali menunjukkan kehebatannya dengan meraih piala Oscar untuk perannya dalam The Brutalist, mengalahkan Timothée Chalamet dan Colman Domingo. Dalam pidatonya yang emosional, ia menyerukan perdamaian dan melawan kebencian. “Saya di sini sekali lagi untuk mewakili dampak berkepanjangan dari perang, anti-Semitisme, rasisme, dan berbagai bentuk penindasan lainnya. Kita harus terus berjuang melawan kebencian,” serunya.
Sementara itu, Zoe Saldaña mencetak sejarah dengan menjadi aktris keturunan Dominika pertama yang memenangkan Best Supporting Actress melalui perannya di Emilia Pérez. Dalam pidatonya, ia mengenang perjuangan keluarganya. “Nenek saya datang ke negara ini pada tahun 1961 dengan harapan dan kerja keras. Saya anak dari imigran, dan saya tahu saya bukan yang terakhir,” katanya, suaranya bergetar menahan haru.
Bayang-bayang Kontroversi di Malam Penghargaan
Di tengah kemeriahan, skandal tetap menjadi sorotan. Karla Sofía Gascón, yang dinominasikan untuk Best Actress melalui Emilia Pérez, menghadapi kecaman atas cuitan lamanya yang dianggap rasis dan Islamofobik. Netflix bahkan menghentikan dukungan perjalanan dan promosinya di ajang penghargaan.
Conan O’Brien, yang memandu acara malam itu, tak melewatkan kesempatan untuk menyindir Gascón. “Film Anora menggunakan kata-kata kasar 479 kali, tiga kali lebih banyak dari cuitan Karla Sofía Gascón yang kontroversial!” candanya, disambut tawa hadirin. Sementara itu, Gascón hanya bisa tersenyum kaku saat kamera menyorotnya.
Sejarah Baru dan Masa Depan Oscar
Kategori Best Picture tahun ini menjadi medan pertempuran sengit dengan nominasi kuat seperti Dune: Part Two, The Substance, dan Conclave. Namun, Anora berhasil meraih penghargaan tertinggi, menegaskan statusnya sebagai film terbaik tahun ini.
Paul Tazewell juga mencetak sejarah sebagai pria kulit hitam pertama yang memenangkan Best Costume Design untuk karyanya di Wicked. “Saya sangat bangga menjadi yang pertama, tapi saya berharap saya bukan yang terakhir,” ucapnya penuh harapan.
Malam Oscar 2025 menjadi salah satu yang paling tak terlupakan, dengan kejutan besar, pidato mengharukan, serta kontroversi yang terus diperbincangkan. Dari kekalahan mengejutkan Demi Moore hingga dominasi Anora, ajang ini menegaskan bahwa dalam dunia perfilman, segala kemungkinan bisa terjadi. Dan bagi banyak bintang yang hadir malam itu, Oscar 2025 bukan sekadar tentang kemenangan, tetapi juga tentang perjuangan, representasi, dan perubahan. (*)