
BRAVO13.ID, Tenggarong - Memasuki masa pensiun sering kali menjadi tantangan bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN). Setelah puluhan tahun mengabdi, banyak yang menghadapi kebingungan: bagaimana mengelola dana pensiun agar tetap mencukupi kebutuhan hidup? Berdasarkan data PT Taspen, sekitar 500 ASN di Kutai Kartanegara (Kukar) akan memasuki purna tugas pada 2025. Tanpa perencanaan yang matang, risiko kesulitan finansial di masa pensiun pun meningkat.
Menyikapi hal ini, Pemerintah Kabupaten Kukar bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) menggelar pembekalan pra pensiun bagi ASN yang akan memasuki masa purna bakti. Acara yang berlangsung di Ruang Pertemuan Bappeda Kukar pada Senin (24/2/2025) ini menghadirkan narasumber dari PT Taspen (Persero) Cabang Samarinda untuk memberikan wawasan mengenai hak-hak pensiun serta strategi pengelolaan keuangan pasca-pensiun.
Asisten III Sekretariat Daerah Kukar, Dafip Haryanto, dalam sambutannya menegaskan bahwa pensiun bukanlah akhir dari kontribusi, melainkan awal dari babak baru yang harus dirancang dengan matang. “Melalui kerja sama dengan BSI, ASN akan mendapatkan wawasan tentang pengelolaan keuangan pensiun secara bijak serta produk perbankan yang dapat membantu mengatur dana pensiun dengan lebih efisien dan aman,” ujarnya.
Menurut Dafip, masa pensiun sering kali menjadi titik balik dalam kehidupan ASN. Banyak yang kebingungan dalam mengelola dana pensiun atau mencari aktivitas yang dapat mengisi waktu luang. Oleh karena itu, selain membahas hak-hak pensiun dari PT Taspen, acara ini juga dirancang untuk membekali ASN dengan strategi finansial serta peluang usaha yang bisa dijalankan pasca-pensiun.
“Kami ingin para ASN memahami bahwa pensiun bukan sekadar menerima dana setiap bulan, tetapi bagaimana dana tersebut dapat dikelola agar memberikan manfaat jangka panjang. Dengan persiapan yang matang, masa pensiun bisa menjadi fase produktif yang tetap memberi kontribusi kepada masyarakat,” lanjutnya.
Sementara itu, Manager BSI Area Balikpapan, Andi Asni, menegaskan bahwa BSI siap mendukung ASN yang akan memasuki masa pensiun, terutama dalam aspek perencanaan keuangan. “ASN yang akan purna bakti cukup besar jumlahnya. Kami di BSI hadir untuk membantu mereka dalam perencanaan keuangan, penyaluran manfaat pensiun, hingga modal usaha bagi yang ingin tetap produktif setelah pensiun,” ujarnya.
Dalam sesi pembekalan, peserta mendapatkan informasi tentang strategi pengelolaan dana pensiun, investasi yang aman, serta peluang usaha yang bisa dijalankan dengan modal yang dimiliki. PT Taspen juga memberikan gambaran mengenai program jaminan pensiun yang dapat dimanfaatkan agar para ASN bisa menjalani masa pensiun dengan lebih tenang.
Di akhir acara, para peserta diingatkan bahwa masa pensiun bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari fase baru yang penuh potensi. Dengan perencanaan yang matang, para ASN tidak hanya bisa memastikan stabilitas finansial mereka, tetapi juga terus memberikan kontribusi bagi masyarakat dalam bentuk yang berbeda. Sebuah babak baru telah menanti, dan kesiapan hari ini akan menentukan seberapa bermaknanya hari esok. (adv)