
BRAVO13.ID, Tenggarong - Setelah sekian lama terputus, jalinan silaturahmi antar-atlet tenis meja di Kutai Kartanegara (Kukar) akhirnya kembali terajut dalam Turnamen Pingpong Ramadhan Cup 2025. Dentingan bola yang beradu dengan bet menggema di Lapangan Tenis Meja Sangaji, Minggu (23/2), menandai dimulainya ajang kompetisi sekaligus reuni bagi para pemain yang sebelumnya kehilangan wadah untuk bertanding dan berinteraksi.
Turnamen yang dibuka oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemkab Kukar, Dafip Haryanto, ini bukan sekadar ajang pertandingan. Lebih dari itu, turnamen ini menjadi momentum untuk menghidupkan kembali komunikasi dan interaksi antar-klub yang sempat terhenti.
Ketua Panitia, Abu Talha, menjelaskan bahwa inisiatif turnamen ini muncul dari kepedulian para pengurus Persatuan Tenis Meja (PTM) Sangaji dan PTM Sekretariat Daerah (Setdakab) Kukar. Mereka ingin menciptakan kembali suasana kompetitif yang sehat sekaligus membangun jaringan antar-pemain.
“Kami melihat ada jarak yang makin lebar di antara klub-klub tenis meja di Kukar, terutama di tingkat kecamatan. Dengan turnamen ini, kami berharap bisa menghubungkan kembali para pemain yang mungkin sudah lama tidak bertanding bersama,” ungkap Abu Talha.
Turnamen ini menggunakan skema setengah kompetisi dengan empat pool, masing-masing berisi lima pasangan ganda. Dua pasangan terbaik dari tiap pool melaju ke babak berikutnya hingga akhirnya terpilih para juara.
Pertandingan yang sengit akhirnya melahirkan pasangan Uyak-Adi Karya dari PTM Tenggarong sebagai juara pertama. Rahman-Dodi dari PTM Sebulu menempati posisi kedua, sementara posisi juara tiga bersama diraih oleh Idris-Rais (PTM Loa Kulu) dan Syamsi-Aidil (PTM Muara Kaman).
Dalam sambutannya, Dafip Haryanto memberikan apresiasi kepada seluruh peserta dan panitia yang telah menyukseskan turnamen ini. Ia berharap agar kompetisi ini tidak hanya menjadi agenda tahunan, tetapi juga berkembang menjadi ajang pembinaan bagi atlet tenis meja di Kukar.
“Para juara hari ini adalah bukti bahwa semangat dan bakat di olahraga ini masih besar. Untuk yang belum beruntung, jangan berhenti berlatih. Ini bukan akhir, tetapi awal dari perjalanan yang lebih besar,” tutup Dafip dengan optimisme.
Turnamen Pingpong Ramadhan Cup 2025 bukan hanya sekadar pertandingan, tetapi juga menjadi simbol bahwa olahraga bisa menjadi jembatan untuk menyatukan kembali yang pernah terpisah. Dengan semangat kebersamaan, tenis meja di Kukar diharapkan terus berkembang dan memberi ruang bagi para atlet untuk menunjukkan potensi terbaik mereka. (adv)