Bravo 13
Jadwal Padat, Lima Kepala Daerah Tumbang di Retret Akmil MagelangLima kepala daerah tumbang di retret Akmil Magelang akibat jadwal padat. Sementara itu, Mendagri Tito menegaskan pentingnya sinergi kepemimpinan.
Oleh Puji Tri2025-02-24 07:05:00
Jadwal Padat, Lima Kepala Daerah Tumbang di Retret Akmil Magelang
Sejumlah kepala daerah peserta retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang melintas di gerbang utama saat mengikuti program pembekalan kepemimpinan. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

BRAVO13.ID, Magelang - Malam mulai larut di Akademi Militer (Akmil) Magelang, namun suasana di pusat pelatihan kepala daerah tetap penuh aktivitas. Di tengah suasana yang intens, kabar kurang baik datang—lima kepala daerah tumbang akibat kelelahan. Dua orang harus menjalani perawatan di tenda medis, sementara tiga lainnya dilarikan ke RSUD Tidar Kota Magelang. Insiden ini mencerminkan betapa ketatnya jadwal retret yang diikuti lebih dari 500 kepala daerah dari seluruh Indonesia.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan bahwa dari total 503 kepala daerah yang hadir, 97 di antaranya merupakan kader PDI Perjuangan (PDIP). Ia menyoroti bahwa 51 kepala daerah PDIP telah hadir sejak hari pertama, menunjukkan kesadaran mereka akan pentingnya pembekalan ini.

"Seingat saya, dari data yang kami miliki, ada 97 kepala daerah yang berasal dari PDIP. Dari jumlah itu, sekitar 51 sudah ikut sejak awal. Mereka menyadari bahwa program ini bukan hanya bermanfaat bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi masyarakat yang telah memilih mereka sebagai pemimpin," ujar Tito, Minggu (23/2) malam.

Tito menegaskan bahwa kepala daerah dipilih oleh rakyat, bukan semata-mata oleh partai politik. Oleh karena itu, partisipasi mereka dalam retret ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan meningkatkan kualitas kepemimpinan di daerah masing-masing.

"Partai hanyalah kendaraan dalam kontestasi Pilkada. Setelah terpilih, tanggung jawab utama mereka adalah kepada rakyat. Kehadiran di retret ini bukan hanya sekadar memenuhi undangan, tetapi juga untuk memperkaya wawasan, berbagi pengalaman, dan menjalin komunikasi yang lebih baik antar kepala daerah," imbuhnya.

Selain menjadi ajang pembelajaran, retret ini juga berfungsi sebagai sarana membangun jejaring yang lebih erat di antara para kepala daerah. Tito bahkan menginstruksikan agar seluruh gubernur yang hadir bertemu dengan bupati dan wali kota dari provinsi masing-masing guna mempererat koordinasi.

"Momentum ini sangat berharga. Di sini mereka bisa saling mengenal dalam suasana yang lebih cair, bertukar pikiran, dan menyusun strategi untuk meningkatkan pembangunan di daerah masing-masing," jelasnya.

Namun, padatnya jadwal kegiatan memberikan tantangan tersendiri. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengonfirmasi bahwa lima kepala daerah mengalami kelelahan akibat intensitas kegiatan yang tinggi. Tiga orang harus dilarikan ke RSUD Tidar Kota Magelang, sementara dua lainnya dirawat di tenda medis.

"Dari tiga kepala daerah yang dirawat di rumah sakit, dua di antaranya harus menjalani rawat inap, sementara satu lainnya hanya memerlukan infus tambahan tenaga. Yang di tenda ada dua orang, mereka hanya butuh istirahat," ujar Bima Arya.

Bima menegaskan bahwa jadwal kegiatan dalam retret ini memang cukup padat, namun peserta yang merasa kurang fit diberikan kesempatan untuk beristirahat agar bisa kembali bergabung di sesi selanjutnya.

"Retret ini dirancang agar para kepala daerah bisa mendapatkan pembekalan secara optimal. Jika ada yang tidak mampu mengikuti seluruh sesi karena kondisi fisik, mereka bisa beristirahat sejenak. Harapannya, mereka bisa kembali fit dan melanjutkan pembelajaran," tambahnya.

Meski menghadapi berbagai tantangan, semangat kebersamaan tetap menjadi inti dari retret ini. Para kepala daerah yang hadir memiliki kesempatan langka untuk bertukar pengalaman, memperkuat jaringan, dan membawa pulang wawasan baru bagi pembangunan daerah masing-masing. Tito pun menegaskan bahwa pintu masih terbuka bagi kepala daerah yang belum bergabung untuk ikut serta dalam retret ini.

"Kami masih menunggu yang belum hadir. Ini kesempatan yang mungkin sulit terulang. Tujuh hari di sini bukan hanya tentang belajar, tetapi juga membangun hubungan yang lebih kuat antar pemimpin daerah. Itu sesuatu yang sangat berharga," pungkasnya. (*)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait