BRAVO13.ID, Jakarta – Saat Indonesia memasuki babak baru di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, harapan besar muncul dari Mahakam Ulu. Kabupaten yang selama ini terisolasi oleh keterbatasan akses transportasi berharap pembangunan Bandara Datah Dawai masuk dalam rencana strategis nasional dan mendapatkan perhatian langsung dari pemerintah pusat.
Hal itu ditegaskan oleh Bupati Mahulu, Dr. Bonifasius Belawan Geh, usai menandatangani hibah aset Bandara Datah Dawai ke Kementerian Perhubungan RI pada Jumat (7/2/2025). Ia menaruh harapan besar agar pemerintahan Prabowo membawa angin segar bagi pembangunan infrastruktur di daerah perbatasan.
“Kami berharap pemerintahan Presiden Prabowo benar-benar memperhatikan daerah perbatasan seperti Mahulu. Bandara ini bukan hanya kebutuhan, tetapi sebuah keharusan jika Mahulu ingin berkembang dan maju,” ujar Bonifasius.
Menanti Komitmen Pemerintah Pusat
Dalam berbagai kesempatan, Prabowo Subianto telah menegaskan komitmennya untuk membangun infrastruktur di wilayah-wilayah terpencil. Kebijakan ini sejalan dengan visi pemerintahannya yang ingin menjadikan konektivitas sebagai prioritas nasional. Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi apakah Bandara Datah Dawai akan masuk dalam daftar proyek prioritas nasional.
Bupati Mahulu berharap agar langkah yang telah mereka lakukan dengan menyerahkan aset bandara bisa mempercepat proses penganggaran dan realisasi pembangunan.
“Kami sudah menempuh prosedur yang diperlukan. Kini tinggal bagaimana pemerintah pusat menindaklanjutinya,” tegasnya.
Bandara Lain Juga Menunggu Kepastian
Selain Bandara Datah Dawai, Mahulu juga telah mengajukan pembangunan bandara baru di ibu kota kabupaten, yang telah melewati proses penetapan lokasi dan perizinan. Namun, proyek tersebut masih menunggu lampu hijau dari pemerintah pusat.
“Kami butuh kepastian. Kalau tidak ada akses, bagaimana daerah ini bisa berkembang? Bagaimana kami bisa menarik investor, mendatangkan wisatawan, atau sekadar memenuhi kebutuhan dasar masyarakat?” lanjut Bonifasius.
Kini, semua mata tertuju pada pemerintah pusat. Apakah Bandara Datah Dawai akan menjadi prioritas? Apakah pemerintahan Prabowo akan menjawab harapan Mahulu? Waktu akan menjadi saksi, tetapi bagi masyarakat Mahulu, penantian ini adalah perjuangan nyata untuk keluar dari keterisolasian yang telah berlangsung puluhan tahun. (adv)