BRAVO13.ID, Samarinda - Saat pagi yang cerah menyelimuti Sangatta, tantangan administrasi kesehatan di Kutai Timur perlahan menemukan jawabannya. Di sebuah ruang konferensi Hotel Horison, langkah awal menuju era baru dimulai. Pada Senin, 9 Desember 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur (Dinkes Kutim) memperkenalkan aplikasi digital SRIKANDI, sebuah terobosan yang diharapkan mengatasi persoalan klasik: proses administrasi yang lambat dan kurang efisien, terutama di wilayah pelosok.
Dewi Susanti, seorang arsiparis dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Timur, hadir sebagai narasumber utama. Dengan penuh semangat, ia mengapresiasi respons positif peserta. “Pegawai di sini cepat memahami dasar-dasar penggunaan SRIKANDI. Ini tanda bahwa kita bisa mempercepat proses administrasi, bahkan untuk wilayah yang sulit dijangkau,” katanya. Dalam penjelasannya, Dewi menegaskan bahwa aplikasi ini tidak hanya memotong jarak dan waktu, tetapi juga menawarkan solusi modern bagi tantangan lama.
Aplikasi SRIKANDI dirancang untuk mempermudah pengelolaan administrasi persuratan di berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari puskesmas hingga kantor Dinas Kesehatan. “Unit kesehatan di kecamatan akan sangat terbantu. Kami dari provinsi juga siap mendukung penuh dengan pendampingan, baik secara daring maupun luring,” tambah Dewi. Namun, ia juga mengingatkan bahwa implementasi ini bukan tanpa hambatan. “Sosialisasi dan pelatihan menjadi kunci keberhasilan. Tantangan terbesar adalah memastikan seluruh wilayah, terutama pelosok, dapat mengadopsi sistem ini dengan baik,” ujarnya.
Di tengah perjalanan menuju digitalisasi, antusiasme peserta sosialisasi menjadi energi baru bagi Dinas Kesehatan Kutim. Kepala Dinkes Kutim, melalui perwakilannya, menyampaikan optimisme bahwa transformasi ini akan membawa dampak besar. “Kami yakin SRIKANDI adalah solusi untuk pelayanan yang lebih efektif dan modern. Langkah ini juga menjadi fondasi untuk sistem kesehatan yang lebih terintegrasi ke depannya.”
Sebagai penutup acara, Dewi memberikan gambaran tentang masa depan administrasi kesehatan di Kutai Timur: sebuah sistem yang tidak lagi terhambat oleh tumpukan kertas atau lambatnya komunikasi. Dengan semangat dan dukungan penuh, digitalisasi ini diharapkan menjadi angin segar yang membawa perubahan nyata bagi masyarakat, dari kota hingga pelosok. Di balik langkah kecil di ruang konferensi ini, ada harapan besar bahwa pelayanan kesehatan di Kutai Timur tidak hanya lebih cepat, tetapi juga lebih manusiawi. (adv)