BRAVO13.ID, Samarinda - Di tengah tuntutan pemerintahan yang semakin kompleks, pengelolaan arsip desa menjadi salah satu tantangan terbesar bagi banyak desa di Kalimantan Timur. Salah satunya, Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara, yang baru saja melakukan kunjungan penting ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Timur. Kegiatan ini bukan sekadar studi banding, tetapi sebuah upaya nyata untuk meningkatkan tata kelola arsip desa, yang selama ini kerap terabaikan.
Aris, Arsiparis DPK Kaltim, mengungkapkan bahwa pengelolaan arsip yang baik bukan hanya soal penataan kertas atau data, tetapi juga soal membangun dasar yang kuat bagi pengambilan keputusan yang tepat. "Pengelolaan arsip yang baik adalah fondasi penting untuk pengambilan keputusan di tingkat desa," ujarnya dengan tegas pada Kamis, 5 Desember 2024.
Salah satu fokus utama dalam kunjungan ini adalah arsip kartografi, terutama peta desa. Desa Gunung Mulia ingin lebih memahami bagaimana mengelola peta-peta tersebut dengan baik, karena keberadaannya sangat penting dalam perencanaan pembangunan desa. "Desa Babulu ingin mendalami pengelolaan arsip kartografi, termasuk peta desa mereka. Ini langkah yang sangat strategis," tambah Aris, menekankan pentingnya hal tersebut bagi masa depan desa.
Namun, tantangan yang lebih besar muncul ketika Aris mengingatkan akan pentingnya memiliki sumber daya manusia yang terlatih dalam bidang ini. "Setiap desa setidaknya harus memiliki satu petugas arsip yang terlatih. Dengan begitu, arsip tidak lagi dipandang sebelah mata," tegasnya. Tanpa petugas yang terlatih, arsip desa bisa menjadi tumpukan dokumen yang tidak terkelola dengan baik dan kehilangan nilai fungsionalnya.
Desa Gunung Mulia tidak hanya berhenti pada kunjungan ini. Mereka berkomitmen untuk mengimplementasikan apa yang dipelajari dan melanjutkan program ini dengan serius. "Kami berharap ini menjadi awal dari kemitraan jangka panjang antara DPK Kaltim dan desa-desa di Kalimantan Timur," kata perwakilan Desa Gunung Mulia. Program ini diharapkan bisa menjadi model bagi desa-desa lain dalam memperkuat pengelolaan arsip yang akan mendukung transparansi dan pembangunan yang lebih terencana.
Sebagai penutup, langkah Desa Gunung Mulia menunjukkan bahwa meskipun pengelolaan arsip mungkin terlihat sepele, namun menjadi bagian vital dari perjalanan panjang menuju desa yang lebih maju dan tertata. Melalui pengelolaan arsip yang baik, keputusan-keputusan penting di tingkat desa akan lebih tepat sasaran dan berdampak positif bagi masyarakat. (adv)