BRAVO13.ID, Samarinda - Di balik pintu-pintu kantor pemerintahan, tantangan tersembunyi kerap muncul: bagaimana memastikan dokumen negara terorganisasi dengan baik dan tidak tercecer? Untuk menjawab tantangan ini, Tim Pembinaan dan Tenaga Kearsipan (PKTK) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Timur telah memulai perjalanan panjang selama tiga hari untuk mendistribusikan sarana kearsipan ke berbagai OPD.
Perjalanan distribusi dimulai sejak Senin, ketika tim bertandang ke Dinas Kehutanan dan Perikanan. Selasa, giliran OPD seperti BPKAD, Bappeda, Dishub, dan DPMTSP menerima filling cabinet. Rabu pagi, distribusi berlanjut ke Dinas PUPR, Sekwan DPRD, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, hingga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Zainuddin, yang memimpin tim, menyebutkan bahwa setiap OPD penerima dipilih berdasarkan hasil audit tahunan. “Kami ingin memastikan bahwa unit pengelola arsip di setiap bidang memiliki sarana yang memadai. Ini adalah langkah awal untuk pembenahan menyeluruh,” katanya.
Bukan hanya Zainuddin, tim distribusi melibatkan arsiparis seperti Bambang Sugiono, Budi Utomo, Darsono, dan Muhammad Fahmi Rahman. Koordinasi yang kuat membuat distribusi berjalan lancar meski dihadapkan pada jadwal yang padat.
“Lebih dari sekadar distribusi, kami ingin mengubah cara pandang OPD terhadap arsip. Arsip bukan hanya kewajiban, tetapi aset,” kata Zainuddin, yang juga berharap pemahaman ini dapat berkembang di seluruh OPD.
Dengan distribusi yang melibatkan banyak pihak, DPK Kaltim menunjukkan komitmennya untuk membangun budaya kearsipan yang lebih baik. Perjalanan panjang ini adalah langkah kecil menuju perubahan besar dalam tata kelola arsip di Kalimantan Timur. Sebuah upaya yang diharapkan tak hanya mendongkrak nilai, tetapi juga menyadarkan akan pentingnya arsip dalam mendukung roda pemerintahan. (adv)