BRAVO13.13, Balikpapan – Saat dunia digital semakin berkembang pesat, tantangan dalam pengelolaan arsip tetap menjadi isu krusial. Di balik dokumen yang tertata rapi, terdapat tantangan besar seperti kurangnya pemahaman perangkat daerah akan standar kearsipan modern. Di tengah kebutuhan ini, Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan menggelar Bimbingan Teknis Pengelolaan Arsip, pada Selasa, 5 November 2024, untuk menjawab permasalahan ini.
Aula Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Balikpapan tampak penuh oleh puluhan peserta yang merupakan perwakilan dari berbagai perangkat daerah. Mereka mengikuti sesi yang dipandu oleh Kepala Bidang Pengelolaan Arsip dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur. Tujuannya jelas: membekali perangkat daerah dengan kemampuan pengelolaan arsip sesuai standar Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009.
"Arsip bukan hanya sekadar catatan, tetapi merupakan rekam jejak sejarah, bukti akuntabilitas, dan dasar pengambilan keputusan di masa depan," ujar narasumber, Dewi Susanti, S.E., M.M., Plt. Kepala Bidang Pengelolaan Arsip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kaltim, dengan penuh antusiasme saat membuka sesi. Pesan ini menjadi inti dari seluruh rangkaian acara yang berlangsung sepanjang hari, dimulai dari teori dasar hingga simulasi teknis pengelolaan arsip.
Selain pelatihan teknis, peserta juga diajak berdiskusi mengenai peran arsip dalam era digital. Narasumber menekankan pentingnya beradaptasi dengan teknologi, termasuk mengimplementasikan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) sebagai solusi pengelolaan arsip berbasis digital. "Tidak ada alasan untuk tertinggal di era ini.
Digitalisasi adalah jawaban untuk pengelolaan arsip yang cepat, aman, dan efisien," tambah Dewi di akhir sesi diskusi.
Bimbingan Teknis ini menjadi langkah strategis bagi Kota Balikpapan dalam mewujudkan pengelolaan arsip yang andal dan modern. Dengan kesadaran yang semakin tinggi di kalangan perangkat daerah, arsip bukan lagi sekadar dokumen yang tersimpan di lemari, tetapi menjadi pilar penting dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan. Dari ruang pelatihan ini, sebuah harapan besar muncul: arsip akan menjadi saksi bisu perjalanan Kota Balikpapan menuju masa depan yang lebih baik. (adv)