Bravo 13
Batch 2 Evaluasi SRIKANDI Fokus Tangani Tantangan Arsip di Sekolah Pedalaman KaltimTumpukan dokumen manual sering memusingkan sekolah di pedalaman. Kini, Aplikasi SRIKANDI hadir membawa solusi digital yang dinanti.
Oleh Handoko2024-10-31 13:18:00
Batch 2 Evaluasi SRIKANDI Fokus Tangani Tantangan Arsip di Sekolah Pedalaman Kaltim
Dewi Susanti, Plt Kepala Bidang Pengelolaan Arsip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim, memberikan penjelasan kepada peserta tentang cara registrasi naskah masuk dan keluar menggunakan Aplikasi SRIKANDI Versi 3 pada kegiatan evaluasi digitalisasi arsip di lingkungan sekolah, Batch 2, yang berlangsung di Balikpapan. (istimewa)

BRAVO13.13, Balikpapan – Ketika dunia semakin bergerak menuju digitalisasi, Kabupaten Paser, Berau, Kutai Timur, dan Kota Bontang menghadapi tantangan besar dalam mengelola dokumen secara efektif. Keterbatasan infrastruktur dan kurangnya pelatihan arsip digital di sekolah-sekolah sering kali membuat manajemen administrasi menjadi kendala. Namun, kegiatan evaluasi Batch 2 aplikasi SRIKANDI Versi 3 menjadi cahaya baru yang menawarkan solusi nyata.

Dengan tema yang sama, "Evaluasi Pelaksanaan Penggunaan Aplikasi SRIKANDI Versi 3 bagi SMA/SMK/SLB se-Kalimantan Timur," kegiatan ini melibatkan sekitar 250 peserta dari empat wilayah tersebut. Dewi Susanti, S.E., M.M., Plt. Kepala Bidang Pengelolaan Arsip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kaltim, kembali hadir sebagai narasumber utama untuk memberikan pelatihan mendalam tentang cara efektif mengimplementasikan aplikasi ini.

"Kami menyadari bahwa setiap daerah memiliki tantangan yang berbeda. Tapi dengan komitmen dan kerja sama, digitalisasi arsip bukanlah mimpi yang sulit dicapai," ungkap Dewi dalam sambutannya.

Kabupaten Paser dan Kutai Timur, dengan wilayah yang luas, kerap menghadapi tantangan konektivitas internet di beberapa daerah pedalaman. Sementara itu, Kota Bontang dan Kabupaten Berau lebih fokus pada peningkatan keterampilan teknis para admin sekolah. Pelatihan kali ini dirancang untuk menjawab kebutuhan spesifik setiap daerah, memastikan bahwa setiap peserta memahami penerapan aplikasi hingga ke level teknis.

Dalam sesi simulasi, Dewi memandu peserta untuk mempraktikkan cara meregistrasi naskah masuk dan keluar, sekaligus menjelaskan fungsi keamanan data yang dimiliki oleh Aplikasi SRIKANDI. "Aplikasi ini tidak hanya mencatat, tetapi juga melindungi data penting agar tidak hilang atau disalahgunakan," tambah Dewi.

Peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam setiap sesi diskusi. Kegiatan Batch 2 ini menjadi bukti bahwa setiap daerah memiliki potensi besar untuk bertransformasi. "Kunci keberhasilan aplikasi ini ada pada komitmen bersama, dari kepala sekolah hingga admin. Dengan dukungan teknologi, kita bisa menghadirkan tata kelola arsip yang lebih baik untuk generasi mendatang," tutup Dewi dengan optimis.

Dengan dua batch evaluasi yang telah terlaksana, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltim bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim berharap kegiatan ini menjadi awal dari perubahan signifikan dalam tata kelola arsip sekolah. Perjalanan masih panjang, tetapi langkah nyata ini membawa harapan besar untuk masa depan pendidikan yang lebih tertata. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait