BRAVO13.ID, Samarinda - Di sebuah ruang kelas sederhana di pinggiran Samarinda, suara semangat anak-anak belajar bercampur dengan suara hujan deras di atap seng yang berlubang. Di depan kelas, seorang guru paruh baya dengan senyum kelelahan tetap berdiri tegar, memberikan ilmu kepada murid-muridnya yang penuh harapan. Gambaran ini, bagi Anggota Komisi II DPRD Samarinda Viktor Yuan, adalah potret nyata dari perjuangan seorang guru.
“Setiap langkah menuju mimpi, ada guru yang membimbing dengan hati,” ujar Viktor Yuan saat memberikan refleksinya pada Hari Guru Nasional, Senin (25/11/2024). Ia mengungkapkan, peran guru tidak sekadar sebagai pengajar, tetapi juga pemandu yang menginspirasi generasi muda untuk terus bermimpi dan melangkah maju.
Hari Guru Nasional tahun ini menjadi momen penting bagi Viktor untuk mengingatkan publik tentang tantangan besar yang dihadapi para pendidik di Samarinda. Dalam sambutannya, Viktor menyoroti perlunya perhatian lebih terhadap kesejahteraan guru, terutama mereka yang bertugas di wilayah terpencil dan menghadapi keterbatasan fasilitas pendidikan.
“Dedikasi guru luar biasa. Mereka mengorbankan waktu, tenaga, bahkan kadang kesejahteraan pribadi demi masa depan anak-anak kita. Tapi apakah kita, sebagai masyarakat dan pemerintah, sudah benar-benar memberikan apresiasi yang setara?” tanyanya.
Ia mengajak semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk menjadikan momentum ini sebagai langkah nyata dalam meningkatkan penghargaan terhadap guru. Salah satu fokus utamanya adalah memastikan implementasi kebijakan yang adil bagi guru honorer di Samarinda.
“Masih banyak guru honorer yang berjuang dengan penghasilan yang minim. Mereka juga menghadapi beban administrasi yang sering kali mengorbankan waktu mereka bersama siswa. Ini perlu jadi perhatian serius,” tegasnya.
Selain itu, Viktor juga menyoroti pentingnya penyediaan fasilitas yang memadai untuk sekolah-sekolah di Samarinda. Ia menggarisbawahi bahwa pendidikan bukan hanya soal pengajaran di dalam kelas, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Pada akhir refleksinya, Viktor menyampaikan harapan agar Hari Guru Nasional ini tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi juga pengingat kolektif akan tanggung jawab bersama dalam mendukung pendidikan.
“Selamat Hari Guru Nasional! Terima kasih atas segala ilmu, inspirasi, dan ketulusan yang telah diberikan para guru. Hari ini, mari kita tanyakan pada diri sendiri, siapkah kita untuk terus menghargai jasa mereka dalam kehidupan kita?” ungkap Viktor, menutup pesannya dengan ajakan yang menggugah.
Hari Guru Nasional tahun ini menjadi pengingat, bahwa di balik setiap pencapaian anak bangsa, ada dedikasi tanpa batas dari para guru. Kini, giliran masyarakat dan pemerintah untuk memastikan mimpi-mimpi para guru juga dapat terwujud. (adv)