Bravo 13
SDN 020 Terancam Ambruk, Abdul Rohim: Jangan Tunggu Viral Baru BertindakAir hujan membanjiri kelas SDN 020 Samarinda Utara, atap nyaris roboh. Kondisi sekolah ini sungguh memprihatinkan dan butuh perhatian serius.
Oleh Handoko2024-09-28 17:42:00
SDN 020 Terancam Ambruk, Abdul Rohim: Jangan Tunggu Viral Baru Bertindak
Abdul Rohim, anggota DPRD Samarinda. (dok bravo13.id)

BRAVO13.ID, Samarinda - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 020 di Jalan Karya Baru, Samarinda Utara, menyimpan cerita yang mencengangkan. Bangunan sekolah yang berdiri megah sejak 1984 itu kini berada dalam kondisi yang jauh dari kata layak. Di balik dinding-dinding lapuk yang dimakan usia dan plafon yang nyaris roboh, terdapat perjuangan siswa dan guru yang terus berusaha untuk menjalankan proses belajar mengajar.

Bangunan SDN 020 sudah rusak parah. Bagian dinding dan plafon kayunya telah dimakan rayap, lantai sekolah juga mulai terkelupas, memperlihatkan ketidakmampuan struktur ini untuk bertahan lebih lama. Para siswa yang masih kecil harus beradaptasi dengan situasi yang serba terbatas ini, duduk di kelas yang berderak saat ada angin kencang, dan terus-menerus khawatir kapan plafon di atas mereka akan ambrol. Kenyamanan belajar seolah menjadi kemewahan yang sulit mereka dapatkan.

Kerusakan yang dialami SDN 020 memuncak pada Jumat, 27 September 2024 lalu, ketika hujan deras mengguyur Samarinda Utara. Saat itu, para siswa sedang berkumpul di kelas untuk berdoa, mengawali kegiatan belajar mengajar. Tapi doa mereka tiba-tiba harus terhenti. Air hujan masuk dari segala penjuru—melalui jendela yang sudah tak lagi memiliki kaca, juga dari atap yang bocor hingga air membasahi seluruh lantai kelas. Seketika suasana kelas berubah kacau, anak-anak harus berdiri di kursi untuk menghindari genangan, sementara guru-guru sibuk mencari cara agar tidak ada siswa yang terluka.

Karena khawatir dengan potensi ambrolnya plafon dan bagian atap yang semakin rapuh, kegiatan belajar mengajar di SDN 020 hari itu terpaksa dihentikan. Siswa-siswa dipulangkan lebih awal. Peristiwa ini dengan cepat menjadi viral di media sosial, menarik perhatian publik dan menggugah banyak pihak untuk memberikan perhatian lebih pada kondisi pendidikan di Samarinda.

Abdul Rohim, anggota DPRD Samarinda, menerima informasi soal kerusakan SDN 020 dan langsung bergegas menuju lokasi. Di tengah-tengah Festival Ragam Seni dan Budaya Kota Samarinda, Abdul meninggalkan keramaian dan menuju ke sekolah yang tersembunyi di ujung Jalan Karya Baru itu. Saat ditemui di lokasi, Abdul terlihat tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

“Saya awalnya mengira masalahnya hanya pada atap yang bocor, tetapi setelah inspeksi langsung, kondisinya jauh lebih buruk,” ujar Abdul. Baginya, pemandangan sekolah itu sangat memprihatinkan. Bangunan yang sudah tua, berdiri sejak 1984, hampir tidak pernah tersentuh renovasi signifikan. Bahkan, ada ruang kelas yang dialihfungsikan sebagai perpustakaan karena kekurangan ruangan, menunjukkan betapa terbatasnya fasilitas yang ada.

“Ini sangat memprihatinkan, terlebih ini berada di tengah kota. Jika sekolah di pusat kota saja kondisinya seperti ini, bagaimana dengan sekolah-sekolah di daerah pinggiran?” lanjut Abdul. Kritiknya tidak hanya berhenti pada kondisi sekolah, tapi juga menyasar Dinas Pendidikan Samarinda yang dianggap lamban dalam merespons situasi ini. Baginya, ada sesuatu yang salah jika perbaikan fasilitas pendidikan harus menunggu hingga viral di media sosial.

“Harusnya ada sistem monitoring yang berjalan baik. Jangan menunggu viral dulu baru bertindak. Ini bukan pertama kalinya kita menemukan kasus seperti ini, sebelumnya SDN 011 juga mengalami masalah serupa,” tegasnya. Abdul berharap agar pemerintah setempat segera mengambil tindakan konkret untuk memperbaiki kondisi SDN 020 dan juga sekolah-sekolah lain yang membutuhkan perhatian serupa.

Bagi Abdul Rohim, pendidikan adalah hak dasar yang tidak boleh diabaikan. Ia berjanji akan membawa temuan ini ke Dinas Pendidikan dan Pjs Wali Kota Samarinda agar segera mendapatkan penanganan yang tepat. Ia berharap, perhatian terhadap pendidikan, terutama di sekolah-sekolah yang memiliki kondisi memprihatinkan, dapat menjadi prioritas utama bagi pemerintah kota. Sebab, masa depan Samarinda, dan Kalimantan Timur secara keseluruhan, ada di tangan anak-anak yang belajar di ruangan-ruangan yang kini nyaris roboh. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait