BRAVO13.ID, Samarinda - Hamparan pagi di Kota Samarinda dipenuhi keceriaan ribuan anak-anak dari berbagai Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkumpul di Masjid Baitul Muttaqien, Komplek Islamic Center Samarinda. Pada Kamis, 26 September 2024, sebanyak 6.175 anak dengan seragam putih-putih kecil tampak antusias mengikuti kegiatan Manasik Haji Cilik 2024, sebuah acara yang kini menjadi tradisi rutin di kota ini.
Kegiatan yang digelar oleh Dewan Pengurus Cabang (DPC) PP PAUD Samarinda ini diikuti oleh 247 kloter, dengan masing-masing kloter terdiri dari 25 hingga 30 anak. Meskipun cuaca Samarinda cukup hangat pagi itu, semangat anak-anak dan orang tua yang mendampingi tampak tak luntur sedikitpun. Suasana penuh canda dan gelak tawa menyelimuti area masjid, mencerminkan betapa bersemangatnya para peserta dalam mengenal lebih dekat ibadah haji yang kerap kali hanya didengar dalam cerita.
Di tengah hiruk-pikuk persiapan dan jalannya acara, Ketua DPC PP PAUD Samarinda, Sri Puji Astuti, menyambut para peserta dengan penuh syukur. Ketika diwawancarai oleh Media Kaltim, Sri tidak dapat menyembunyikan kebahagiannya atas kelancaran acara yang melibatkan begitu banyak anak dari berbagai lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta. “Alhamdulillah, meski ada beberapa undangan yang tidak hadir, acara Manasik Haji Cilik 2024 berjalan dengan baik,” ungkapnya dengan senyum puas.
Bukan sekadar acara tahunan, kegiatan manasik ini memiliki makna yang lebih dalam. Di usia mereka yang masih belia, anak-anak dikenalkan pada rukun Islam yang kelima, yakni ibadah haji, melalui simulasi yang menyerupai pelaksanaan haji sesungguhnya. Mulai dari thawaf hingga sa'i, anak-anak diajak untuk memahami ibadah ini dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Tidak hanya itu, mereka juga dibekali dengan nilai-nilai penting seperti kerja sama, toleransi, dan gotong-royong—pondasi karakter yang akan menjadi bekal mereka di masa depan.
"Kami ingin agar anak-anak tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mengalami dan merasakan bagaimana ibadah haji itu dilakukan," jelas Sri Puji. "Di balik kegiatan ini, ada tujuan yang besar, yaitu membentuk karakter anak-anak agar lebih memahami nilai-nilai agama dan Pancasila," lanjutnya.
Kegiatan ini juga tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Pendanaan dilakukan secara swadaya dengan bantuan dari beberapa organisasi seperti IGRA, Himpaudi, dan IGTKI. Tidak hanya itu, Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Samarinda turut memberikan dukungan, khususnya dalam penyediaan konsumsi bagi para peserta dan pendamping. Demi memastikan keamanan dan kelancaran acara, pihak Puskesmas Samarinda mengerahkan tenaga kesehatan, sementara Dinas Perhubungan dan Satpol PP bertugas mengatur lalu lintas di sekitar lokasi acara.
Meski terlihat sederhana, acara ini membawa dampak yang besar bagi perkembangan pendidikan anak usia dini di Samarinda. Anak-anak tidak hanya belajar tentang agama, tetapi juga memperoleh pengalaman berharga tentang kehidupan bermasyarakat. Harapan Sri Puji dan seluruh panitia, kegiatan ini akan terus berlangsung dan memberikan pengaruh positif dalam pendidikan karakter anak-anak.
Di akhir acara, suasana haru dan bangga melingkupi Komplek Islamic Center. Anak-anak pulang dengan senyum ceria, membawa pengalaman baru tentang ibadah haji yang mungkin suatu hari akan mereka lakukan secara nyata. Sebuah tradisi yang tak hanya memperkenalkan ajaran agama, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur yang akan mereka bawa sepanjang hidup. (adv)