
BRAVO13.ID, Samarinda - Di tengah pesatnya arus modernisasi yang terus mengalir di Kota Samarinda, ada upaya serius yang dilakukan untuk menjaga jati diri budaya lokal tetap hidup dan relevan. Salah satu langkah nyata tersebut diwujudkan melalui gelaran Festival Ragam Seni dan Budaya (Ragamsa) 2024 yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda. Festival ini bertujuan bukan hanya sebagai ajang hiburan, melainkan sebagai upaya pelestarian budaya yang diwariskan oleh nenek moyang, serta memperkenalkan keragaman Nusantara kepada masyarakat.
Dengan mengusung tema "Mengenal Keragaman Nusantara," Ragamsa 2024 berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu, 27-29 September 2024, bertempat di halaman parkir GOR Segiri. Kehadiran festival ini menjadi semacam 'panggung' bagi seniman lokal, terutama generasi muda, untuk mengekspresikan karya mereka. Diiringi dengan suasana penuh semangat, festival ini berhasil menarik perhatian banyak kalangan, baik dari masyarakat umum hingga para pemerhati seni.
Saat membuka festival secara resmi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadi, tidak hanya menyampaikan sambutan formal, tetapi juga sebuah ajakan. "Para seniman lokal harus terus berkreasi, berinovasi, dan membangun jaringan kolaborasi budaya di Samarinda," ujar Nuryadi penuh harap. Ia meyakini, dengan kolaborasi dan inovasi, ke depan Kota Samarinda bisa menggelar festival yang lebih besar dan lebih megah, sebagai ruang untuk memperlihatkan kekayaan seni budaya Borneo ke level yang lebih tinggi.
Pertunjukan yang disajikan oleh anak-anak muda Kota Samarinda dalam festival ini bukanlah sekadar hiburan biasa. Setiap tarian, musik, dan teater yang ditampilkan mengandung simbolisme budaya yang kuat, mengingatkan kembali pada akar leluhur mereka. Para penonton terpukau melihat semangat berkesenian yang masih berkobar di tengah gempuran budaya global. Penampilan tersebut seakan menjadi bukti nyata bahwa identitas budaya lokal tidak akan mudah terkikis selama masih ada generasi muda yang bersedia menjadi penjaga dan penerus warisan tersebut.
Tidak hanya itu, kehadiran Abdul Rohim, anggota DPRD Kota Samarinda, memberikan makna lebih bagi festival ini. Ia dengan bangga menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara tersebut. “Festival ini luar biasa, upaya konkret yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda untuk melibatkan generasi muda dalam melestarikan budaya kita,” ungkapnya penuh optimisme. Baginya, peran anak muda dalam menjaga warisan leluhur tidak hanya penting, tetapi menjadi fondasi bagi keberlanjutan identitas budaya di masa depan.
Festival Ragamsa 2024 juga membawa pesan penting, bahwa budaya bukan hanya sebuah peninggalan masa lalu, melainkan sesuatu yang harus dipelihara dan dikembangkan di masa kini. Dengan menampilkan ragam seni dan budaya dari berbagai daerah di Nusantara, festival ini tidak hanya memperkaya pengetahuan budaya masyarakat Samarinda, tetapi juga menjadi ruang bagi mereka untuk merefleksikan keberagaman sebagai kekuatan, bukan perpecahan.
Acara yang berlangsung selama tiga hari ini diharapkan mampu menjadi wadah strategis bagi pelestarian budaya Borneo, khususnya di Samarinda. Lebih dari sekadar festival tahunan, Ragamsa diharapkan menjadi momentum yang terus berkembang dan dapat mempromosikan kekayaan budaya daerah kepada generasi mendatang. Di sini, budaya bukan hanya dipelihara, tetapi juga dipupuk agar tumbuh subur dan dikenal luas, tak hanya di Borneo, tetapi hingga penjuru negeri. (adv)