BRAVO13.ID, Samarinda - Di jantung Kota Samarinda, Teras Samarinda berdiri sebagai salah satu ikon baru yang dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi warga kota. Dengan pemandangan yang memanjakan mata dan suasana yang sejuk, tempat ini menjadi magnet bagi pengunjung dari berbagai kalangan. Namun, di balik keindahannya, masih terselip tantangan besar yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat setempat: menjaga kebersihan dan kerapian ruang publik ini.
Meskipun Pemerintah Kota Samarinda telah menyediakan tempat sampah di berbagai sudut, perilaku sebagian pengunjung yang abai terhadap kebersihan kerap kali mencoreng keindahan Teras Samarinda. Sampah plastik, sisa makanan, hingga bungkus rokok sering kali terlihat berserakan di area ini, menciptakan pemandangan yang kontras dengan niatan awal pembangunan tempat tersebut sebagai ruang hijau yang tertata rapi. Bahkan, tidak sedikit yang menginjak-injak rumput, menimbulkan kerusakan permanen pada area yang seharusnya menjadi oase hijau di tengah kota.
Helmi Abdullah, Ketua sementara DPRD Samarinda, menyoroti fenomena ini dengan cukup prihatin. Dalam pandangannya, masalah ini tidak sepenuhnya bisa disematkan kepada masyarakat. Ia mengakui bahwa fasilitas yang ada di Teras Samarinda masih perlu ditingkatkan agar mampu mendukung edukasi pengunjung tentang pentingnya menjaga kebersihan.
“Kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan masyarakat jika fasilitas masih kurang, namun bukan berarti masyarakat tidak perlu diingatkan,” ujar Helmi dalam wawancara pada 20 September 2024. Bagi Helmi, sikap disiplin dalam menjaga kebersihan merupakan tanggung jawab bersama, tetapi penyediaan fasilitas yang layak juga merupakan tugas pemerintah. Ia mengusulkan pemasangan papan larangan sebagai langkah sederhana namun efektif dalam menanamkan kesadaran kepada pengunjung.
Selain persoalan sampah, Helmi juga menyoroti minimnya fasilitas tempat duduk di area tersebut. Banyak pengunjung yang terpaksa duduk di pelataran dengan kaki menggantung atau bahkan menginjak rumput, karena kurangnya kursi yang disediakan. Menurutnya, penambahan tempat duduk dapat mencegah kerusakan pada area hijau yang kerap kali diinjak oleh pengunjung yang tidak menemukan tempat duduk yang memadai.
Harapan besar disematkan pada pembenahan fasilitas ini. Bagi Helmi, Teras Samarinda bukan hanya sekadar ruang publik biasa, melainkan simbol kemajuan dan kesadaran warga Samarinda akan pentingnya menjaga lingkungan. Dengan perbaikan fasilitas dan aturan yang lebih tegas, ia berharap masyarakat dapat lebih menghargai keindahan yang sudah diberikan, serta bersama-sama menjaga kebersihan dan estetika Teras Samarinda.
“Dengan adanya aturan yang jelas, kita berharap pengunjung akan lebih sadar dan ikut berperan aktif dalam menjaga kebersihan serta keindahan area ini,” pungkasnya.
Teras Samarinda yang saat ini sudah menjadi salah satu destinasi favorit, masih memiliki jalan panjang menuju tercapainya visi sebagai ruang publik yang tertib dan tertata. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci untuk mewujudkan cita-cita tersebut, di mana setiap individu memegang peran penting dalam menjaga kelestarian dan keindahan Teras Samarinda sebagai ruang hijau kebanggaan Samarinda. (adv)