BRAVO13.ID, Samarinda - Dalam suasana politik yang kian dinamis, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eriko Sotarduga, memberikan sekilas pandangan mengenai reaksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, terkait rencana pertemuannya dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Bukan sekadar menyampaikan kabar, Eriko menggambarkan respons Megawati yang penuh dengan senyuman saat menanggapi isu ini. Sebuah senyuman yang menggambarkan kematangan dan kedewasaan politik sang pemimpin di tengah perubahan-perubahan besar yang sedang terjadi di Indonesia.
“Ketika saya bertemu dengan Ibu Ketua Umum dengan perkembangan yang ada, beliau tersenyum,” ungkap Eriko dalam konferensi pers di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis sore, 26 September 2024. Pernyataan ini disampaikan dengan nada yang tenang, mencerminkan sikap Megawati yang seolah menyambut segala dinamika politik dengan kepala dingin dan penuh perhitungan.
Meskipun pertemuan antara Megawati dan Prabowo terus menjadi perbincangan hangat di kalangan elite politik, Eriko tetap menegaskan bahwa waktu pertemuan tersebut belum pasti. “Apakah nanti sebelum, pada saat pelantikan, atau sesudah pelantikan, tentu kita tunggu saja,” ujarnya dengan diplomatis. Dalam politik, waktu adalah segalanya, dan setiap langkah harus diambil dengan penuh kehati-hatian.
Namun, di balik ketidakpastian jadwal tersebut, Eriko menegaskan bahwa hubungan pribadi antara Megawati dan Prabowo sudah terjalin dengan baik sejak lama. Eriko mengingatkan bahwa ketika Prabowo kembali ke tanah air setelah masa Orde Baru, hubungan keduanya masih hangat dan dekat. “Secara pribadi, saya tahu persis Ibu Ketua Umum dengan Pak Prabowo itu sangat dekat,” tambahnya, menggambarkan bahwa meskipun keduanya berasal dari partai yang berbeda, ada ikatan sejarah yang tak bisa dipungkiri.
Tak hanya itu, Eriko juga menegaskan bahwa PDIP belum memutuskan apakah akan bergabung dalam pemerintahan Prabowo mendatang. Keputusan besar seperti ini, katanya, berada sepenuhnya di tangan Megawati. “Sampai saat ini kami tidak membahas itu,” ucapnya singkat, seolah ingin menunjukkan bahwa PDIP masih mempertimbangkan segala opsi yang ada. Ia pun menegaskan bahwa keputusan partai akan diputuskan dengan mempertimbangkan yang terbaik untuk rakyat dan bangsa.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Bidang Politik, Puan Maharani, turut memberikan pandangannya terkait wacana pertemuan Megawati dan Prabowo. Namun, Puan masih merahasiakan kapan pertemuan itu akan terjadi. “Insya Allah akan segera kalau timing-nya tepat,” katanya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada hari yang sama. Meski waktu terus berlalu, Puan menekankan bahwa kedua tokoh besar ini sama-sama memiliki keinginan untuk bertemu, hanya saja jadwal yang padat menjadi penghalang sementara.
Ketika ditanya lebih lanjut apakah Megawati dan Prabowo saling menunggu untuk mengunjungi satu sama lain terlebih dahulu, Puan segera menampiknya. “Ya enggak saling tunggu-tungguan, beliau berdua mempunyai jadwal yang sama-sama sibuk,” jawabnya dengan senyum tipis, menegaskan bahwa tidak ada permainan menunggu dalam hubungan dua tokoh besar ini, hanya agenda yang tak kunjung bersinggungan.
Pertemuan Megawati dan Prabowo, jika terjadi, tentu akan menjadi momen bersejarah, mengingat kedua tokoh ini memiliki sejarah politik yang panjang dan penuh warna. Namun, seperti yang kerap terjadi dalam politik Indonesia, segala sesuatunya akan berjalan pada waktunya sendiri, dengan pertimbangan yang matang, di bawah kendali mereka yang sudah berpengalaman dalam mengarungi samudera politik nasional. (*)