Bravo 13
SBY Diduga Minta Jokowi Legowo untuk Transisi Kekuasaan ke PrabowoDi balik pertemuan SBY dan Jokowi, tersirat pesan penting: transisi mulus ke Prabowo, kesetiaan pada konstitusi, dan penolakan perpanjangan kekuasaan.
Oleh Handoko2024-09-23 05:47:00
SBY Diduga Minta Jokowi Legowo untuk Transisi Kekuasaan ke Prabowo
Di balik pertemuan SBY dan Jokowi, tersirat pesan penting: transisi mulus ke Prabowo. (Instagram/sbyudhoyono.id)

BRAVO13.ID, Samarinda - Pada Sabtu sore yang teduh, 21 September, Istana Presiden menjadi saksi bisu dari pertemuan dua tokoh penting dalam sejarah politik Indonesia. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), presiden keenam Republik Indonesia yang dikenal dengan sikapnya yang tenang dan penuh perhitungan, bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Di balik tirai pertemuan yang terkesan resmi, ada spekulasi yang beredar di balik layar: apa yang sebenarnya dibicarakan oleh kedua pemimpin ini?

Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan, muncul sebagai suara yang memberikan pandangan dari balik layar pertemuan tersebut. Di tengah hangatnya dinamika politik Indonesia menuju tahun pemilu, ia meyakini bahwa SBY menyampaikan pesan penting kepada Presiden Jokowi. Pesan yang mungkin tidak hanya berisi basa-basi, tetapi sarat dengan urgensi terkait transisi kepemimpinan. “SBY sangat mungkin meminta Jokowi untuk legowo, agar proses transisi pemerintahan ke Prabowo Subianto berjalan lancar,” ucap Muslim saat diwawancarai oleh Kantor Berita Politik RMOL pada Minggu, 22 September.

Dalam skenario politik yang semakin kompleks ini, nama Prabowo Subianto mencuat sebagai figur sentral. Prabowo, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan tokoh dengan jejak panjang dalam dunia militer dan politik, menjadi salah satu kandidat kuat yang diprediksi akan menggantikan Jokowi. Namun, Muslim mengingatkan bahwa transisi ini tidak serta merta mudah. Ia mengisyaratkan adanya kekhawatiran di kalangan elite politik terkait kemungkinan resistensi dari kubu Jokowi, yang mungkin berusaha memperpanjang kekuasaan atau menghambat pelantikan Prabowo.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut Muslim, SBY mungkin juga memberikan nasihat yang lebih mendalam. Sebagai sosok yang pernah menjabat dua periode penuh, SBY barangkali mengingatkan Jokowi untuk taat pada konstitusi, menjaga stabilitas negara, dan tidak terjerumus ke dalam godaan untuk memperpanjang kekuasaan di luar batas konstitusional. “SBY tidak memperpanjang kekuasaannya setelah masa jabatannya berakhir pada 2014, dan mungkin itulah yang dia sampaikan kepada Jokowi, agar tidak memikirkan hal serupa,” tegas Muslim.

Pernyataan Muslim mencuat ke permukaan di tengah perbincangan publik tentang masa depan politik Indonesia. Bayangan akan huru-hara dan ketidakstabilan nasional mengintai jika transisi kepemimpinan ini tidak berlangsung dengan lancar. Namun, apa yang terjadi dalam pertemuan di Istana Presiden itu masih menjadi misteri, sebuah teka-teki politik yang hanya bisa dijawab oleh waktu.

Di tengah gemuruh isu yang beredar, satu hal yang pasti: bangsa ini akan memasuki babak baru. Pertanyaannya, apakah babak itu akan dibuka dengan mulus atau diwarnai ketegangan? (*)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait