BRAVO13.ID, Samarinda - Pada suatu hari yang tenang di tengah hiruk-pikuk Jakarta, sebuah mobil terparkir diam tak bergeming di salah satu sudut parkiran gedung. Tampak biasa saja, namun bagi mereka yang tahu, mobil ini menyimpan misteri besar yang telah menghantui Indonesia selama bertahun-tahun. Mobil berwarna hitam bermerk Toyota dengan pelat B-8351-WB itu bukan sekadar kendaraan. Ia menjadi saksi bisu dari salah satu kisah pelarian paling terkenal di tanah air—Harun Masiku, buron yang seakan menghilang tanpa jejak.

Temuan Mobil yang Terabaikan Waktu

Adalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengungkap temuan ini kepada publik. Pada hari Jumat, 13 September 2024, melalui sebuah foto yang disebarkan kepada wartawan, terlihat jelas bagaimana mobil tersebut kini diselimuti debu tebal. Seolah menunjukkan bahwa waktu berjalan begitu lama tanpa ada yang memperhatikan kehadirannya. Sebuah tanda nyata dari kealpaan dan kesunyian dalam upaya pengejaran sang buron.

Ketika pelat kendaraan diperiksa melalui sistem Informasi Data Kendaraan dan Pajak Kendaraan Bermotor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tidak ada keterangan mengenai pemilik resmi mobil tersebut. Kehilangan jejak ini semakin mempertegas betapa sulitnya menyingkap keberadaan Harun Masiku.

Kisah yang Tak Kunjung Usai

Ketua KPK, Nawawi Pomolango, dalam keterangannya kepada media, tampak gamang namun tak menyerah. Dalam nada yang bercampur frustrasi dan determinasi, ia menceritakan bagaimana mobil tersebut ditemukan setelah bertahun-tahun dibiarkan terparkir tanpa tersentuh. Mobil ini mungkin hanyalah serpihan kecil dari teka-teki besar yang masih belum terpecahkan. “Kemarin dapat mobil-mobil yang dia parkir bertahun-tahun. Itu saja mungkin yang didapat,” ungkap Nawawi dengan nada getir.

Nawawi juga mengisahkan perkembangan investigasi yang seakan stagnan. Pada awal penyidikan kasus ini, nama penyidik senior Rossa Purbo Bekti sempat tidak dimasukkan ke dalam tim pencari. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan semakin sulitnya menemukan jejak Harun, Rossa akhirnya ditunjuk untuk memimpin satgas pencarian. Nawawi tampak meyakini bahwa kehadiran Rossa sebagai kepala satgas akan memberikan harapan baru dalam mengungkap keberadaan Harun.

Telepon Setiap Minggu: Simbol Keseriusan KPK

Dalam setiap pencarian, ada rutinitas kecil yang kerap tak terlihat, namun memiliki arti besar. Nawawi menceritakan bagaimana ia tak pernah absen menelpon Rossa hampir setiap minggu, sekadar untuk menanyakan perkembangan terbaru. “Hampir tiap minggu saya telepon dia, ‘Mas, bagaimana perkembangannya, Mas?’,” ucapnya, memperlihatkan betapa KPK tidak ingin kasus ini tenggelam begitu saja dalam kesibukan pemberantasan korupsi yang lain.

Namun, meskipun setiap telepon membawa harapan, pencarian Harun Masiku tetap menjadi misteri yang menggantung. Mobil hitam itu, dengan debu yang menyelimutinya, mungkin hanya bagian kecil dari misteri besar. Sebuah simbol keheningan, tanda bahwa meskipun jejak sudah ditemukan, kehadiran sosok yang dicari masih jauh dari genggaman.

Hari ini, mobil tersebut mungkin masih terparkir di tempat yang sama. Menanti, seperti halnya rakyat Indonesia yang menunggu jawaban dari salah satu buronan terbesar negeri ini. (*)